Berita Golkar – Meski bersikeras mendukung Ahmed Zaki Iskandar sebagai Bacagub Jakarta pada November 2024 mendatang, tapi DPD Golkar DKI belum bisa memastikan komposisi pencalonannya. Apakah Zaki akan menjadi Bacagub Jakarta atau Bacawagub Jakarta.
Sekretaris DPD Golkar Provinsi DKI Jakarta Basri Baco mengatakan, pihaknya masih membicarakan soal komposisi itu dengan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang pernah bekerja sama memenangkan Prabowo-Gibran pada Pilpres 14 Februari 2024 lalu. Besar kemungkinan formula KIM akan tetap dibawa ke Pilkada Jakrta.
“Apakah (Zaki) nomor satu (Bacagub) atau nomor dua (Bacawagub), (KIM) DKI Jakarta lagi coba meramukan, mematangkan dengan partai-partai lain siapa punya calon dan lain-lain,” kata Baco, Selasa (30/4/2024).
Menurut dia, Golkar tidak mampu maju sendiri alias harus berkoalisi dengan partai lain untuk ajang Pilkada Jakarta 2024 mendatang.
Soalnya Golkar hanya mendapatkan 10 kursi di DPRD DKI Jakarta, sementara diperlukan 12 kursi lagi untuk mengusung calon kepala daerah sendirian. “Jadi harus gandeng satu partai besar atau dua partai sedang,” ujarnya.
“Sejauh ini kami masih ke koalisi 02, Golkar, Demokrat dan PAN. Kalau ini saja sudah sangat cukup,” tuturnya.
“Tapi apakah Gerindra punya calon atau tidak? Kami tidak tahu, apakah PAN ada atau tidak? Bisa jadi Golkar sama Gerindra, untuk Gerindra nomor satu atau Golkar nomor satu, lihat nanti tapi masih belum,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, DPP Partai Golkar masih menggodok tiga kadernya untuk bertarung dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta pada November 2024 mendatang.
Mereka adalah Wail Ketua Umum Golkar Bidang Penggalangan Pemilih Ridwan Kamil; Wakil Ketua Umum Golkar Bidang Penggalangan Strategis Erwin Aksa dan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar.
Basri Baco mengatakan, memang ada tiga kader terbaik dari partai bergambar pohon beringin itu yang ditugaskan untuk mulai menggalang suara di Jakarta. Tahapan awal adalah penugasan, kedua terjun ke lapangan dan ketiga evaluasi dan survei.
“RK rasanya sudah hampir pasti diplot (ditugaskan) di Jabar. Dari DPP begitu, info yang saya dapat sudah hampir pasti RK diplot di Jabar,” ujar Baco.
Baco merasa ragu, Erwin Aksa juga didaftarkan sebagai Bacagub DKI Jakarta. Soalnya dia harus mundur dari keterpilihannya sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029.
“Ada aturan bahwa caleg terpilih yang maju, harus mundur ketika mendaftarkan menjadi calon kepala daerah, maka Pak Erwin kayaknya agak banyak pertimbangan. Nah sehingga besar tetap Ketua Zaki (mengikuti Pilkada Jakarta),” kata Baco. {sumber}