Basri Baco Yakin Peluang Zaki Iskandar Jadi Cagub Jakarta Dari Partai Golkar Masih Terbuka Lebar

Berita Golkar – Sekretaris DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Basri Baco, yakin bahwa peluang Ketua DPD Golkar DKI, Ahmed Zaki Iskandar alias Bang Zaki untuk maju di Pilgub DKI 2024 masih sangat terbuka.

Basri yang juga menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta ini mengatakan, peluang Bang Zaki Iskandar adalah menjadi calon gubernur (Cagub) Jakarta.

Basri Baco pun mendorong agar Zaki Iskandar dipasangkan dengan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, sebagai wakilnya. “Peluang Ketua Zaki masih ada atau hidup, karena Bang Zaki adalah Calon Gubernur. Kami lebih mendorong pasangan Zaki – Kaesang di Pilgub Jakarta,” kata Basri kepada Akurat Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Basri menyebut, pasangan Zaki-Kaesang sangat ideal untuk memimpin Jakarta lima tahun ke depan. Ia pun yakin, jika Zaki dan Kaesang berkolaborasi, maka pasangan tersebut dapat menandingi Anies Baswedan – Sohibul Iman yang diusung PKS.

“Pasangan yang cocok dan ideal, kolaborasi yang cocok Zaki dengan Kaesang. Pasangan ini bisa menandingi Pak Anies,” katanya.

Basri menjelaskan, duet Zaki-Kaesang ideal dengan berbagai alasan. Zaki Iskandar berpengalaman di legislatif dan ekskutif, sedangkan Kaesang sosok pemuda yang disukai gen Z. Jadi, keduanya saling mengisi dan melengkapi antara pemimpin berprestasi dan anak muda hebat.

“Zaki punya pengalaman 10 tahun jadi kepala daerah, sehingga sangat cocok untuk memimpin Jakarta. Sementara Kaesang dari unsur milenial yang punya potensi besar. Keduanya saling melengkapi,” ungkapnya.

Sebelumnya, ramai diberitakan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menyodorkan nama Jusuf Hamka alias Babah Alun, jika Kaesang bersedia maju di Pilgub Jakarta.

Padahal, Airlangga telah memberikan penugasan kepada Zaki Iskandar dan Ridwan Kamil untuk menyosialisakian diri sebagai bakal calon gubernur Jakarta dari Partai Golkar.

Terkait hal itu, Ahmed Zaki Iskandar menyatakan bahwa apa yang disampaikan Airlangga soal Jusuf Hamka itu berbeda dengan penugasan atau mandat yang diberikan kepada dirinya. “Saya Calon Gubernur, kalau yang disampaikan Ketum (Airlangga) adalah tawaran untuk calon Wakil Gubernur. Jadi ini dua hal yang berbeda,” tegas Zaki Iskandar. {sumber}