Beda Dengan Jakarta, Anne Ratna Mustika Sebut Kualitas Udara di Purwakarta Baik

Berita GolkarBupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika meminta jajarannya untuk mengantisipasi terjadinya penurunan kualitas udara dampak dari musim kemarau yang panjang dan ekstrim.

Perintah itu diberikan sebagai langkah antisipasi agar masyarakat bisa terhindari dari berbagai potensi penyakit yang disebabkan kualitas udara yang buruk.

Untuk diketahui, berdasarkan pemantauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta, saat ini kualitas udara di Purwakarta dalam kondisi cukup baik dan tidak tercemar.

“Kualitas udara di Purwakarta harus terus dijaga berada dalam kondisi baik. Harus disiapkan langkah antisipasi yang mampu mencegah terjadinya penurunan kualitas udara di Purwakarta. Kita harus melindungi masyarakat dari berbagai potensi penyakit yang ditimbulkan dari penurunan kualitas udara,” ucap Anne, dilihat Minggu (20/8/2023).

Orang nomor satu Purwakarta itu juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Mengingat, musim kemarau yang ekstrem dampak dari fenomena El Nino akan berpengaruh pada kesehatan manusia.

“Tingkatkan kebiasaan pola hidup bersih dan sehat, musim kemarau yang ekstrim akan berpengaruh pada daya tahan tubuh manusia yang berdampak pada kualitas kesehatan,” ungkapnya.

Anne mengatakan, cuaca panas dan debu yang saat ini melanda karena dampak dari musim kemarau dikhawatirkan berdampak pada kualitas udara di Purwakarta.

Untuk itu, dirinya juga menginstruksikan para stakeholder di jajaran Pemkab Purwakarta untuk mewaspadai setiap fenomena alam yang terjadi, seperti kualitas udara yang berdampak pada kesehatan masyarakat.

“Kita harus bersiaga penuh untuk mencegah dan mengantisipasi setiap fenomena yang terjadi. Melakukan pencegahan itu jauh lebih baik dari pada mengobati,” katanya.

Sebagai informasi, penurunan kualitas udara terjadi di Ibu Kota Jakarta dan beberapa wilayah lainnya seperti Bogor, Bekasi dan Tangerang terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain, kemarau panjang yang ekstrim, konsentrasi polutan, emisi kendaraan bermotor, termasuk dari manufaktur industri. {sumber}