Berkat Maman Abdurrahman, Dua Desa di Kubu Raya Kini Terang Benderang

Berita Golkar – Ketua Golkar Kubu Raya, Andry mengatakan, program listrik masuk desa ini merupakan perjuangan Maman Abdurahman melalui Kementerian Energi dan Pertambangan.

Untuk mendatangkan program listrik di Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang dan Desa Gunung Tamang, Kecamatan Sungai Raya butuh perjuangan panjang. Sebab, ada ratusan Desa yang juga mengajukan hal serupa.

Bahkan, untuk menurunkan anggaran ke Kalbar, pembahasan anggaran ditingkat pusat berlangsung keras. Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu harus perang urat sarap dengan berbagai legislator dari berbagai dapil keras yang juga membutuhkan listrik. Semua proses dikawal.

“Sampai akhirnya Dusun Loncek, Desa Teluk Bakung dan Desa Gunung Tamang bisa terang benderang seperti saat ini,” terangnya.

Ia pun minta agar tak ada pihak yang mengkaliam atas capaian ini. Sebab, dirinya paham betul bagaimana proses memperjuangkan anggaran listrik Kalbar sangat keras. Dia memahaminya karena menjadi staf ahli Ketua DPD Golkar Kalbar tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurahman mengatakan, proses memperjuangkan listrik masuk desa bukanlah hal yang mudah. Sebab, lima tahun lalu, hampir 500 sampai 600 Desa di Kalbar yang belum teraliri listrik. Sementara, anggaran Kalbar pada waktu itu sangat minim sekali. Hanya Rp80 miliar per tahun. “Anggaran Rp80 miliar ini kecil sekali. Kalau dikalkulasikan hanya mampu membangun jaringan listrik sebanyak 20 desa saja ,” ucap dia.

Nah, sambung dia, nenuntaskan penerangan sebanyak 500 desa dari hitungan kasarnya butuh 25-30 tahun. Oleh karena itu, memperjuangkan anggaran tidak bisa pakai bahasa santun. Hal tersebut tidak akan terwujud. Sebab provinsi lain juga sama kerasnya memperjuangkan anggaran listrik desa dengan cara mereka.

“Ada main ancam, keras dan ada juga sampai minta merdeka. Akhirnya saya bilang begini, ada berapa desa dan berapa banyak anggaran pusat turun ke Papua, Maluku dan lain-lain . Setelah dicek luar biasa banyak. Pertanyaan saya perhatian ke Kalbar dalam konteks energi masih sangat minim . Akhirnya mereka mundur dan merelakan kuota anggaran ditambah untuk listrik Kalbar,” ucap dia

Maka dari itu, lanjut Maman, memperjuangan listrik masuk desa akan terus menjadi perhatian dan konsennya. Salah satu yang dilakukan ialah dengan memperjuangkan peningkatan anggaran. “Sampailah hari ini, anggaran listrik masuk desa untuk Kalbar tahun 2023 ini, dianggarkan Rp380 miliar,” kata dia.

Dengan peningkatan anggara inilah, Desa yang belum teraliri listrik di Kalbar tinggal 150-200 desa saja. “Mudah-mudahan dengan angaran yang ada bisa digunakan, bagaimana masyarakat bisa dapat penerangan listrik,” ucap dia.

Maman mengatakan, program listrik masuk desa ini merupakan bentuk kemanusiaan yang harus diperhatikan. Tak memandang suku dan agama. Sebab, listrik adalah hak primer, bukan lagi sebagai kebutuhan sekunder.

“Jadi kemanusiaan yang kita perjuangkan disini. Tidak ada sekat ras atau agama. Semua sama. Atas nama kemanusiaan semua pihak berhak memperoleh penerangan listrik desa,” kata dia.

Pada tahun ini ada 11 Desa di Kabupaten Kubu Raya yang kembali terang benderang. Maman berharap ke depan Desa tak teraliri listrik makin berkurang bahkan hilang. “Kita mengucapkan terimakasih kepada PLN dan pemerintah daerah yang juga memberikan dukungan,” terangnya.

Manager UP2K, PLN Kalbar, Piter Vence berharap masyarakat dapat menjaga aset yang negara berikan. Keberhasilan listrik masuk desa ini tak lepas dari dukungan masyarakat. “Keberhasilan ini berkat dukungan bapak ibu. Kedepan kita membutuhkan dukungan bapak ibu menjaga jaringan yang ada,”pungkasnya

Kepala Desa Gunung Tamang, Adrianus Pendi mengucapkan terimakasih kepada Maman Abdurahman dan PLN yang sudah memperjuangkan listrik masuk desa di desanya. Adrianus menyebutkan, ada 1.500 warga yang berada disana. Mereka sangat terbantu dengan hadirnya listrik. Sebab, mereka kesusahan setiap malam harinya. Apalagi, lokasi Desa ini berada di ujung Kubu Raya.

Rita Dihales, Kepala Desa Teluk Bakung, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya mengucapkan syukur, setelah puluhan tahun warga di tempatnya memperoleh penerangan listrik. “Listrik menjadi dambaan warga disini dan sudah jadi harga mati warga kami. Bersyukur pak Maman Abdurahman, Wakil Ketua Komisi VII memperjuangkannya hingga terwujud seperti sekarang. Kalau tidak puluhan tahun warga kami hidup tanpa listrik PLN,” ucap dia. {sumber}