Buka Kongres FJPI, Menkomdigi Meutya Hafid Mengaku Senang Jurnalis Perempuan Punya Forum Strategis

Berita Golkar – Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) menyelenggarakan kongres untuk memilih ketua umum yang baru, setelah Uni Lubis, yang telah menjabat selama dua periode (2018-2021 dan 2022-2024) tak lagi bersedia maju menjadi kandidat ketua umum.

Kongres tersebut dibuka Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid secara digital. Bahkan secara khusus, Meutya Hafid memuji Kongres tersebut yang digelar secara digital.

“Saya salut dengan FJPI yang selalu melakukan terobosan-terobosan, sehingga hari ini kongresnya sangat digital. Saya juga sangat senang karena teman-teman jurnalis perempuan menggunakan kemajuan teknologi digital untuk terus melakukan giat-giatnya,” ujar Meutya, seperti dilihat Sabtu (15/2/2025), dikutip dari Okezone.

Lebih lanjut, meutya pun memuji FJPI yang menjadi wadah strategis bagi jurnalis perempuan untimk berkarya.

“Wadah seperti ini sangat baik untuk membantu perempuan lebih berdaya dan memperkuat solidaritas di tengah dinamika yang terus berkembang. FJPI membuktikan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam menjaga kebebasan pers di Indonesia,” ujar Meutya.

“Saya juga berhadap FJPI bisa menjadi mitra strategis Menkomdigi untuk menyebarluaskan kebiajakan pemerintah yang terkait dengan isu-isu krusial. Apa pun hasil kongresnya, kita berharap dengan bimbingan Mbak Uni, FJPI terus bermitra dengan pemerintah,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Umum FJPI, Uni Lubis menerangkan bahwa forum yang diketuainya kini memili 17 cabang di 17 provinsi Indonesia dan pada 22 Desember 2024 genap berusia 17 tahun.

Lebih lanjut, ia menerangkan Kongres FJPI pada 15 Februari 2025 agendanya pertanggungjajawaban pengurus, dan memilih ketua umum.

“Saya sudah 2 periode dan tidak bersedia dipilih lagi, tapi sudah ada kaderisasi ke adik-adik yang lebih muda dan siap melanjutkan estafet kepemimpinan (terpilih secara aklamasi Khairiah Lubis dari DAAI TV),” katanya.

Uni Lubis menerangkan, FJPI fokus kepada capacity bulding, dan banyak melakukan pelatihan. Selama 2 tahun pandemik tiap bulan, karena bisa via zoom yang diikuti semua anggota dari seluruh cabang.

“Temanya mulai dari jurnalistik, mental health, content creation, video creation, termasuk dengan Google News Initiative 6 sesi, Instagram, TikTok, Lalu Isu Climate, Meliput Pemilu dan lain-lain. Sebagian diikuti dengan penyelenggaraan writing competition untuk implementasi ilmu-ilmu dari pelatihan,” katanya. {}