DPP  

Bukan Beasiswa Pendidikan, Nusron Wahid Paparkan Maksud Dana Abadi Pesantren Program Gibran

Berita Golkar – Politisi senior Partai Golkar Nusron Wahid meluruskan pernyataan Kementerian Keuangan yang menyebut Program Dana Abadi Pesantren sudah dianggarkan dalam Dana Abadi Pendidikan. Nusron menjelaskan Dana Abadi Pesantren yang digagas pasangan Capres Cawapres Prabowo Gibran ini lebih dari sekadar Dana Abadi Pendidikan dan beasiswa pendidikan.

Diketahui, Dana Abadi Pesantren merupakan salah satu program unggulan pasangan Prabowo-Gibran yang disebut oleh Kementerian Keuangan sudah masuk dalam anggaran Dana Abadi Pendidikan dan sudah dianggarkan sebesar Rp 106,1 Triliun. Program ini dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dengan total Rp 134,1 Triliun serta khusus untuk Pesantren dianggarkan Rp 250 miliar dan programnya dijalankan oleh Kementerian Agama.

Menurut Nusron, banyak elemen yang akan dijangkau oleh Dana Abadi Pesantren secara komprehensif. Hal ini merujuk pada UU No.18 Tahun 2019 tentang pesantren yang menjelaskan fungsi pesantren mencakup tiga entitas, yaitu Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan Masyarakat.

“Jadi kalau dilihatnya hanya dari fungsi pendidikan apalagi hanya soal beasiswa, ini sama saja mempersempit fungsi pesantren,”kata Nusron dalam keterangan tertulis, Kamis (26/10/2023).

Nusron juga mengatakan Dana Abadi Pesantren diharapkan dapat menopang keberlanjutan pengelolaan pesantren dalam menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Jadi tidak bisa disimplifikasi sekadar dana yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kemenkeu.

“Kalau hanya alokasi 250 milyar dari LPDP, terlalu simplikatif. Apalagi jumlah pesantren mencapai 30 ribu. Masak hanya belanja 250 milyar. Ga cukup,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan Prabowo-Gibran menginginkan Dana Abadi Pesantren dikelola secara otonom dan mandiri dengan alokasi yang besar. Ke depannya, Dana Abadi Pesantren dialokasikan untuk peningkatan mutu dan keberlanjutan masa depan pesantren. “Sehingga pesantren lebih inovatif dan dan mandiri berkat pengelolaan dana Abadi ini,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Nusron berpesan agar masyarakat, khususnya kalangan pesantren untuk menyambut dengan optimistis gagasan yang ditawarkan oleh pasangan Prabowo-Gibran ini, terutama program-program yang erat kaitannya dengan pesantren. Hal ini secara komprehensif dirangkum dalam paket program unggulan Dana Abadi Pesantren.

Bagi Nusron, program ini menjadi angin segar dan bentuk perhatian khusus pasangan Prabowo-Ganjar kepada golongan santri. Ke depannya program unggulan pasangan Prabowo-Gibran ini diharapkan akan menjadi penunjang perkembangan pesantren sebagai sarana pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

Sebagai informasi, sebelumnya pada Rabu 25 Oktober Gibran Rakabuming Raka dalam pidato di hadapan pendukungnya memaparkan enam program unggulan pasangan Prabowo-Gibran. Keenam program unggulan tersebut adalah Dana Abadi Pesantren, Kredit Start-up bagi milenial, Kartu Indonesia Sehat bagi Lansia (KIS Lansia), Kartu Anak Sehat, Hilirisasi Industri, serta Ekonomi Hijau, dan Energi Hijau. {sumber}