Berita Golkar – Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 yang dirilis lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Partai Golkar menempati posisi kedua dengan raihan suara 14,75 persen di Jawa Barat. Jumlah tersebut berasal dari 86,40 persen suara yang masuk sejak Jumat, 16 Februari 2024 pukul 0.30 WIB.
Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Firman Manan, menilai bahwa Ridwan Kamil menjadi salah satu faktor yang membuat raihan suara Partai Golkar di Jabar melesat dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. “Iya betul (Ridwan Kamil memberikan pengaruh signifikan),” sebut Firman Manan saat dikonfirmasi, Jumat 16 Februari 2024.
Menurut Firman, Ridwan Kamil berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Partai Golkar. Hal itu tak lepas dari latar belakang Ridwan Kamil yang merupakan mantan Gubernur Jawa Barat dan populer di media sosial. Meski begitu, Firman Manan juga mengakui bahwa Ridwan Kamil bukan satu-satunya variabel yang membuat suara Partai Golkar terdongkrak di Jabar.
Dia menyebutkan, elektabilitas Partai Golkar pun dipengaruhi juga oleh banyaknya caleg-caleg populer yang memiliki basis massa di daerah pemilihan (dapil)-nya masing-masing. “Tentu (Ridwan Kamil) bukan variabel tunggal karena perlu kita lihat juga caleg-caleg yang maju di Partai Golkar itu juga banyak orang-orang populer, punya basis massa di masing-masing dapilnya, itu juga berpengaruh,” ucapnya.
Selain itu, Firman juga menilai, Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto sangat solid hingga akar rumput. Sehingga, mesin partai yang bergerak sesuai dengan target yang dicanangkan Partai Golkar.
“Saya juga lihat Golkar ini di Pilpres 2024 ini relatif solid dan biasanya Golkar itu ada konflik, kali ini solid di bawah pimpinan Airlangga Hartarto, ini juga yang membuat mesin politiknya bekerja,” tuturnya.
Oleh karena itu, Firman menyatakan bahwa ada tiga variabel yang mendongkrak suara Partai Golkar di Pemilu 2024 yakni sosok Ridwan Kamil, soliditas kader di bawa kepemimpinan Airlangga Hartarto, dan komposisi caleg-caleg populer yang ditempatkan di setiap daerah.
“Kang Emil menjadi salah satu aktor penting iya, bahwa tadi ada figur-figur caleg juga iya, bahwa kemudian mesin partai juga bergerak efektif sampai tingkat akar rumput iya. Paling tidak ada tiga variabel itu yang kemudian membuat suara Golkar di Jabar signifikan walaupun sejauh ini masih di bawah Gerindra,” ujarnya. {sumber}