Berita Golkar – Setelah dilakukan rehabilitasi, Alun-alun Tuban kini menjelma menjadi salah satu destinasi favorit bagi warga lokal maupun wisatawan dari luar daerah. Setiap hari, kawasan ini ramai dikunjungi masyarakat untuk berolahraga, berkumpul bersama keluarga, hingga berswafoto menikmati suasana kota.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., menyampaikan bahwa tingginya minat kunjungan masyarakat ini harus diimbangi dengan penataan yang baik. Hal ini penting agar pengunjung mendapatkan kesan positif dan terdorong untuk kembali berkunjung ke Kabupaten Tuban.
“Pada gilirannya nanti akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat,” ungkap Bupati yang akrab disapa Mas Lindra, usai menghadiri rapat paripurna beberapa waktu lalu, dikutip dari SuaraDesa.
Mas Lindra menegaskan, fasilitas publik seperti Alun-alun Tuban merupakan milik bersama yang harus dijaga dan dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh warga. Karena itu, setiap pihak diharapkan bisa saling memahami dan menghormati aturan yang berlaku.
“Keberadaan fasilitas publik tidak hanya untuk satu kelompok saja, tapi menjadi hak seluruh warga. Maka, kita harus bisa menghormati dan mematuhi regulasi yang ada,” tuturnya.
Bupati Tuban juga menekankan bahwa penataan dan pengelolaan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Alun-alun dilakukan secara humanis. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban mengedepankan pendekatan persuasif dan pembinaan dibandingkan penertiban.
“OPD terkait kami minta untuk mengutamakan pembinaan dan pendampingan kepada PKL. Langkah preventif lebih dikedepankan sebelum penegakan regulasi,” jelasnya.
Selain itu, Pemkab Tuban juga terus memberikan pelatihan kepada para PKL untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka. Pelatihan tersebut meliputi peningkatan mutu, variasi produk, hingga kemasan (packaging).
“Pemkab berharap kerja sama dengan para PKL terus meningkat agar produk mereka makin berdaya saing dan mampu menarik lebih banyak pengunjung,” pungkasnya. {}