Berita Golkar – Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus menggenjot penguatan ekonomi berbasis komoditas unggulan daerah. Upaya itu salah satunya diwujudkan melalui Festival Kopi Sukabumi 2025 yang berlangsung di Gedung Promosi dan Pusat IKM, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.
Festival bertema “Ngopi Berkah” (Ngobrol Perdagangan Jeung Perindustrian Anu Berkualitas Pikeun Ekonomi Rahayat Ajeg Tur Hade) tersebut menghadirkan 20 pelaku IKM kopi dari berbagai kecamatan. Mereka menampilkan beragam produk kopi lokal yang kini kian menunjukkan daya saing di tingkat regional maupun nasional.
Acara dibuka oleh Bupati Sukabumi Asep Japar, didampingi Wakil Bupati Andreas, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, unsur Forkopimda, Forkopimcam, serta tamu undangan lainnya.
Suasana pembukaan berlangsung meriah dan penuh optimisme, mencerminkan besarnya antusiasme pelaku industri kopi terhadap peluang pengembangan komoditas ini.
Saat diwawancara Bupati Asep Japar menegaskan bahwa Kabupaten Sukabumi memiliki potensi agraria yang sangat besar sebagai penopang produksi kopi di Jawa Barat. Lebih dari 1.000 hektar lahan kopi arabika tersebar di wilayah seperti Gegerbitung, Sukaraja, Kadudampit, hingga Kabandungan.
Bupati Asep Japar menekankan pentingnya memperkuat pasar domestik. Ia menginstruksikan seluruh instansi pemerintah dan BUMD untuk menggunakan kopi lokal dalam berbagai kegiatan resmi, termasuk rapat dan jamuan tamu.
“Dorongan serupa juga ditujukan kepada sektor swasta agar menjadikan kopi lokal bagian dari rantai pasok perusahaan,” ucapnya.
“Dukungan nyata dari pemerintah dan swasta akan menciptakan efek berganda bagi ekonomi kerakyatan. Ini bukan hanya soal kopi, tetapi soal kemandirian ekonomi daerah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sukabumi, Dani Tarsoni, mengungkapkan bahwa konsumsi kopi nasional yang terus meningkat membuka peluang besar bagi para pelaku IKM. Jika sebelumnya konsumsi kopi nasional hanya 1 kilogram per kapita pada 2013, kini meningkat menjadi 1,8 kilogram pada 2023.
“Tren naik ini menjadi sinyal bahwa permintaan kopi dalam negeri akan terus berkembang. Ini kesempatan bagi Sukabumi untuk memperluas pasar dan meningkatkan kualitas produk,” ujar Dani.
Menurutnya, festival ini menjadi bagian dari strategi Pemkab Sukabumi dalam memperkuat rantai nilai industri kopi dari hulu hingga hilir, sejalan dengan meningkatnya ekspor kopi Indonesia ke pasar global.
“Tadi juga ada pemberian penghargaan kepada pelaku IKM berprestasi dan pemilik cita rasa kopi terbaik tahun ini, sebagai bentuk apresiasi sekaligus motivasi untuk terus meningkatkan kualitas produk lokal,” tuturnya.
“Festival Kopi Sukabumi 2025 diharapkan menjadi motor penggerak bagi tumbuhnya industri kopi lokal, memperluas pasar, dan memantapkan Sukabumi sebagai salah satu daerah penghasil kopi unggulan di Jawa Barat,” tandasnya. {}













