Bupati Batang, Faiz Kurniawan Gaungkan Program Sambang Desa Guna Layani Keluhan Warga

Berita Golkar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang memiliki sebuah program untuk mendekatkan beragam layanan kepada masyarakat, yakni Sambang Desa. Program yang juga digelar untuk mendengarkan keluhan hingga aspirasi warga itu direncanakan berlangsung di 15 desa sepanjang tahun ini.

Terbaru, giat Sambang Desa berlangsung di Kantor Balai Desa Kalipucang Wetan, Kabupaten Batang, Kamis (10/7/2025). Dalam kegiatan itu, Bupati Batang, M Faiz Kurniawan pun datang langsung mengunjungi desa tersebut.

Warga pun tampak antusias memanfaatkan beragam layanan dalam acara tersebut, khususnya kesehatan dan informasi pelayanan gratis. Pada kesempatan itu, Faiz menyoroti beragam potensi desa seperti batik pewarna alami, teh herbal, dan kerajinan tangan yang menjadi produk unggulan lokal.

“Alhamdulillah, pertama kali hadir program Sambang Desa mendapatkan respon masyarakat yang baik. Beragam layanan yang dibawa dalam program ini meliputi cek kesehatan, pelayanan administrasi kependudukan, pertanahan, perizinan usaha, hingga pameran UMKM,” ungkap Faiz dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, hari ini.

Tak hanya menghadirkan layanan secara langsung, dalam Sambang Desa Pemkab Batang dapat meninjau langsung penanganan persoalan wilayah. Salah satunya adalah banjir rob yang dikeluhkan warga pesisir.

Menanggapi hal itu, Faiz menjelaskan, pemerintah daerah telah merumuskan berbagai langkah komprehensif, mulai dari normalisasi sungai dan saluran air; pembangunan penahan rob; hingga pengusulan embung desa.

“Normalisasi sudah mulai, dan kita juga siapkan embung. Lahannya milik desa dan sudah disiapkan. Kita juga ajukan bantuan ke kementerian pembangunan penahan rob agar segera terealisasi,” terangnya.

Selain 15 desa yang direncanakan menjadi sasaran program tersebut, Sambang Desa bakal terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Sambang Desa merupakan bentuk pemerataan pelayanan publik di Batang.

Program Sambang Desa akan digelar di 15 titik desa sepanjang tahun ini, dan jumlahnya direncanakan akan bertambah di tahun-tahun mendatang sebagai bentuk pemerataan pelayanan publik. {}