Berita Golkar – Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani terus mendorong Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) aktif membantu petani. Caranya dengan menyalurkan bantuan dana pengembangan kepada Bumdes di beberapa desa.
Indah telah menyerahkan dana bantuan pengembangan sebesar Rp75 juta kepada Bumdes Lino, Kecamatan Sukamaju Selatan, Senin (18/11/2024).
Tercatat ada empat desa yang menerima dana bantuan pengembangan bumdes yaitu Desa Lino, Desa Pengkendekan Kecamatan Sabbang. Desa Sumber Wangi, Kecamatan Mappedeceng dan Desa Mukti Jaya, Kecamatan Baebunta Selatan.
“Alhamdulillah selama tiga tahun terakhir di Kabupaten Luwu Utara selalu mendapatkan dana bantuan pengembangan melalui program aspirasi,” kata Indah, Rabu (20/11/2024), dikutip dari Tribun Lutra.
“Meskipun tahun lalu anggaran yang diterima sedikit berkurang dari tahun pertama, menjadi Rp 50 juta. Alhamdulillah tahun ini naik jadi Rp 75 juta,” lanjutnya.
Dana Bumdes nantinya akan dimanfaatkan sebagian besar masyarakat Desa Lino yang berprofesi sebagai petani, khususnya pada komoditas perkebunan kelapa sawit.
“Hal ini tentu dimaksudkan untuk membantu masyarakat, khususnya masyarakat petani kelapa sawit yang mungkin modalnya tidak sekuat yang lain,” tuturnya.
“Sehingga masih harus mengambil pinjaman kepada pihak ketiga yang mungkin bunganya cukup membebani masyarakat,” ujar bupati dua periode.
Dengan modal Bumdes yang tersedia, dapat menambah niat baik dari pengurus BUMDes untuk membantu petani yang membutuhkan.
“Harga kelapa sawit sekarang sedang bagus-bagusnya, tetapi petani kelapa sawit kita tidak begitu menikmati keuntungan dari hasil penjualan tersebut karena harus mengembalikan pinjaman. Dan hanya dinikmati oleh pihak ketiga. Nah kita ingin semuanya sama-sama untung,” jelas Indah.
Ia juga mengatakan bahwa ujung tombak pembangunan ekonomi di desa diharapkan dapat dikomandani oleh Bumdes. Sehingga badan ini dapat menjadi solusi sekaligus tempat bagi desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD).
“Jadi modal tersebut bukan sekadar meringankan dan membantu masyarakat, tetapi juga dimaksudkan untuk menjadi pendapatan yang nantinya akan dikelola oleh pemerintah desa untuk kepentingan masyarakat secara luas,” tuturnya.
“Karena namanya badan usaha milik desa berarti badan ini juga berorientasi profit atau cari untung, tetapi keuntungan itu tidak menghisab uang masyarakat,” sambung Indah.
Dengan begitu, bupati perempuan pertama di Sulsel ini berharap, pendapatan masyarakat dari waktu ke waktu menjadi semakin membaik, masyarakat jadi sejahtera, dan Bumdes dapat berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan asli desa.
Selain dimanfaatkan untuk membantu petani kelapa sawit, disebutkan bahwa dana ini juga akan digunakan untuk bantuan gas elpiji bagi penjualan sagu.
“BUMDes hanya akan mengambil untung di transportasi saja, itu saja sudah sangat membantu. Adapun pemanfaatan dari dana ini lebih jelasnya nanti akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan yang ditetapkan oleh bumdes dan kepala desa. Supaya niat baik kita hasilnya juga baik,” katanya. {}