Bupati Kuningan Dian Rachmat Murka Temuan Belatung di Menu MBG Picu Evaluasi Total

Berita Golkar – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kuningan kembali menuai sorotan tajam setelah sejumlah menu makanan yang disediakan mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dilaporkan bermasalah. Dalam laporan yang diterima, ditemukan makanan berjamur, lauk basi, hingga sajian yang mengandung belatung.

Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menyatakan kekecewaannya atas temuan tersebut dan menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada pihak yang lalai. “Sajian menu MBG sudah kami terima laporannya, seperti kue brownies berjamur dan makanan basi. Saya minta Kasatgas MBG segera melakukan langkah penindakan,” ujarnya, Jumat (10/10/2025), dikutip dari TintaHijau.

Dian menegaskan bahwa MBG merupakan program strategis nasional yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Ia mengingatkan para mitra agar tidak hanya berorientasi pada keuntungan. “Silakan mencari profit, tapi jangan mengabaikan kesehatan dan keselamatan anak-anak,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, mitra SPPG yang terbukti lalai akan ditutup.

Ketua Satgas MBG Kuningan sekaligus Pj Sekda, Wahyu Hidayah, menjelaskan bahwa kasus temuan belatung hanya terjadi pada “satu ompreng” saja dan pihaknya masih melakukan konfirmasi dengan penyedia layanan.

Sementara itu, Komisi IV DPRD Kuningan menyoroti lemahnya pengawasan di lapangan. Politisi PKS, Yaya, menyebut jumlah tenaga pengawas tidak sebanding dengan jumlah dapur yang beroperasi. “Ada sekitar 83 dapur, tapi hanya diawasi oleh dua orang koordinator wilayah. Jelas mereka kewalahan,” katanya dalam rapat dengar pendapat.

Komisi IV merekomendasikan sejumlah langkah perbaikan, antara lain pembentukan Koordinator Kecamatan (Korcam) untuk memperkuat pengawasan, pembuatan master menu selama 10–20 hari yang harus dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas, serta penegakan disiplin waktu distribusi makanan bagi jenjang PAUD dan SD.

Sorotan publik semakin tajam setelah ditemukan belatung dan tahu basi dalam menu MBG di SDN 1 Peusing, Kecamatan Jalaksana. Kepala sekolah, Maman Surahman, membenarkan adanya keluhan dari orang tua murid. “Kami akan segera membahas dan menindaklanjuti keluhan tersebut,” ujarnya.

Sekolah tersebut menerima sekitar 83 paket MBG dengan menu ayam katsu, tahu, sayur wortel, labu, dan buah kelengkeng. Namun, sebagian lauk diketahui sudah basi dan mengandung belatung.

Kasus ini menambah daftar panjang keluhan terhadap pelaksanaan program MBG di berbagai daerah. Pemerintah daerah pun kini diminta memperketat pengawasan agar program bergizi ini benar-benar memberikan manfaat bagi kesehatan siswa, bukan malah menimbulkan penyakit. {}