Berita Golkar – Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mendorong lahirnya kebijakan konkret untuk pengembangan seni dan budaya melalui pemanfaatan ruang publik di tingkat desa.
Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar di Kuningan, Minggu (4/5/2025), mengatakan seni dan budaya memiliki peran penting dalam membentuk karakter masyarakat serta mencerminkan identitas suatu daerah.
Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan kebijakan publik yang berpihak pada penguatan seni budaya agar pelaku kreatif memiliki ruang tumbuh yang lebih luas dan berkelanjutan.
Ia menyebut pemerintah daerah sudah menggelar diskusi kelompok terpumpun bertema kebijakan publik dalam pengembangan seni budaya yang mengumpulkan sejumlah seniman, khususnya dari Yayasan Teater Sado.
“Kemarin sudah ada FGD (Focus Group Discussion). Mudah-mudahan hasil diskusi ini menjadi rekomendasi konkret bagi pelaku seni budaya di Kabupaten Kuningan, yang nantinya juga berpengaruh pada sektor lainnya, seperti perekonomian,” kata dia, dikutip dari Antara.
Ia mengatakan pemerintah daerah saat ini sedang mendorong program prioritas penguatan budaya, melalui skema penataan ruang publik desa yang terintegrasi.
Dian mengatakan salah satu program tersebut, berupa Nata Daya, yakni penataan alun-alun desa agar menjadi pusat aktivitas budaya, wisata, dan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.
“Target kami, ada sekitar 30 desa yang akan ditata menjadi kawasan wisata dan budaya. Ini bagian dari upaya menjadikan desa sebagai poros pertumbuhan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, aset milik pemerintah daerah akan dioptimalkan penggunaannya bagi komunitas seni budaya agar mereka memiliki akses terhadap ruang-ruang ekspresi.
Dia mengharapkan pemanfaatan ruang publik tersebut mendorong kolaborasi lintas sektor dalam menghidupkan kegiatan seni, memperkuat warisan budaya, serta menarik partisipasi generasi muda.
“Hal ini menjadi komitmen pemerintah, pelaku budaya, dan institusi pendidikan dalam menjaga keberlanjutan ekosistem seni di daerah,” ucap dia.
Ketua Yayasan Teater Sado Edi Supardi mengatakan program ini bagian dari ikhtiar bersama, dalam merumuskan arah kebijakan seni budaya di Kabupaten Kuningan.
“Semoga momentum ini melahirkan gagasan konstruktif untuk pelestarian tradisi dan kemajuan seni budaya daerah,” ujarnya. {}