Bupati Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan: Sampai Hari Ini Bantuan Pusat Untuk Korban Bencana Tak Kunjung Datang

Berita Golkar – Bupati Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan mengatakan, pemerintah kabupaten belum menerima satu pun bantuan dari pemerintah pusat setelah banjir bandang dan tanah longsor pada akhir November 2025. Adapun Nagan Raya merupakan salah satu daerah yang terdampak banjir dan tanah longsor pada Rabu-Kamis (26-27/11/2025).

“Kami dari Pemkab Nagan Raya sampai hari ini belum menerima satu pun bantuan dari Pemerintah Pusat,” ujar Teuku dikutip dari Antara, Kamis (4/12/2025).

“Kami sangat berharap bantuan segera disalurkan kepada masyarakat yang tertimpa musibah di Kabupaten Nagan Raya,” tambahnya, dikutip dari Kompas.

Selain meminta bantuan agar cepat disalurkan, Teuku juga berharap agar pemerintah pusat menetapkan banjir dan tanah longsor yang menerjang Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai bencana nasional.

Menurutnya, status tersebut patut ditetapkan mengingat skala kerusakan, cakupan wilayah yang terdampak, dan kemampuan anggaran daerah yang terbatas untuk menangani bencana kali ini.

Teuku menambahkan, Pemkab Nagan Raya sudah menandatangani surat pernyataan ketidakmampuan anggaran untuk menanggulangi banjir bandang dan tanah longsor. Langkah Pemkab Nagan Raya diikuti oleh pemerintah daerah (pemda) lain di Aceh yang wilayahnya mengalami dampak signifikan usai diterjang banjir bandang dan tanah longsor.

“Saya sudah menandatangani surat pernyataan ketidakmampuan dari segi anggaran dalam mengatasi musibah ini,” ujar Teuku.

“Sama seperti beberapa kabupaten lainnya di Aceh yang sudah menandatangani surat pernyataan serupa,” tambahnya.

4 Kecamatan Terdampak Banjir

Teuku menjelaskan, empat kecamatan di Nagan Raya menjadi wilayah yang diterjang banjir bandang. Wilayah tersebut mencakup Kecamatan Tadu Raya, Tripa Makmur, Darul Makmur, dan Beutong Ateuh Banggalang. Dari empat wilayah yang terdampak, Beutong Ateuh Banggalang menjadi daerah yang mengalami kerusakan parah.

Teuku juga menyampaikan, akses jembatan yang menghubungkan Nagan Raya dengan Aceh Tengah masih terputus. Rusaknya infrastruktur tersebut membuat penyaluran bantuan dan proses evakuasi menjadi terkendala.

“Di antara empat kecamatan yang dilanda musibah, Beutong Ateuh Banggalang adalah yang paling parah. Sebanyak 85 persen infrastruktur, fasilitas umum, dan rumah-rumah warga hancur total,” kata Teuku.

“Uluran tangan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh sangat kami harapkan untuk membantu masyarakat kami di Kabupaten Nagan Raya,” pungkasnya. {}