Berita Golkar – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang dan Biaro (Sitaro) melanjutkan kerja sama dengan Universitas Katolik De La Salle Manado dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat.
Kerja sama tersebut tertuang dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding) yang ditandatangani Bupati Kepulauan Sitaro Chyntia Inggrid Kalangit SKm bersama Rektor Unika De La Salle Manado Prof Dr Johanis Ohoitimur di Kampus Unika De La Salle, Kombos, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, pada Rabu (28/5/2025).
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut turut disaksikan Sekretaris Daerah Kabupaten Sitaro Drs Denny D Kondoj MSi beserta jajaran.
Sedangkan dari pihak Unika De La Salle, turut hadir Ketua Yayasan Pastor Dr Melky Malingkas, sekretaris yayasan, para wakil rektor, para dekan dan dosen.
MoU ini berlaku selama lima tahun atau hingga tahun 2030. MoU ini adalah lanjutan dari MoU sebelumnya yang ditandatangani pada 2019 dan sudah berakhir pada 2024.
“Kerja sama ini adalah langkah strategis untuk Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro karena daerah kami akan menjadi tempat penelitian dan pengabdian dari Universitas De La Salle,” ujar Bupati Chyntia Kalangit, dikutip dari TribunSitaro.
“Dari kajian-kajian akademis De La Salle, kami akan lebih mengetahui apa yang akan dikembangkan dan program pembangunan menjadi lebih terstruktur,” lanjut dia.
Sekda Denny Kondoj menambahkan bahwa kerja sama ini, khususnya dengan Fakultas Hukum, akan sangat dibutuhkan untuk pembuatan produk peraturan daerah. “Kerja sama ini akan mempercepat program Sitaro Masadada yaitu Sitaro yang maju, sejahtera damai, dan dasyat,” kata Denny.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Kerja sama Unika De La Salle, Prof Dr Jozef R Raco MSc mengatakan bahwa kerja sama dengan Pemkab Sitaro telah dan akan memberikan manfaat positif kepada kedua belah pihak.
Kata Raco, tahun-tahun sebelumnya ada beberapa penelitian dosen terkait peningkatan kualitas pelayanan puskesmas di Kota Ulu melalui penelitian dan publikasi ilmiah. Kegiatan itu dibiayai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi.
Ada juga penelitian dan publikasi dosen terkait pengembangan wisata vulkanik di Siau. Ini adalah bagian dari kegiatan para dosen De La Salle untuk mempromosikan kabupaten kepulauan tersebut melalui aktivitas ilmiah.
Raco mengatakan, Kabupaten Sitaro memiliki potensi yang luar biasa untuk terus dikembangkan. Dalam bidang pariwisata, kabupaten kepulauan ini memiliki Gunung Api Karangetang dan Gunung Api Ruang yang menjadi daya tarik bagi para ilmuwan dan pencinta gunung api.
Pantai pasir putih Pulau Mahoro yang indah, Danau Cinta, tanaman pala yang terbaik di dunia, pantai air panas Temboko Lehi, Tarsius Siau, budaya dan artifaks lain yang bernilai tinggi dapat ditemui di daerah ini.
Daerah pemancingan ikan di Pulau Biaro, keindahan bawah laut Tagulandang yang cocok untuk snorkeling, adalah beberapa tempat yang menarik untuk para pencinta alam.
Raco melanjutkan, beberapa mahasiswa De La Salle memilih melakukan praktik magang di kabupaten kepulauan ini dan selalu diterima dengan baik.
Ada dosen De La Salle yang membantu di Perusahaan Daerah Pelayaran yang berlokasi di Siau untuk bidang pelaporan keuangan.
Pada 2017 dosen Fakultas Teknik De La Salle membantu mendesain Pelabuhan Mahangiang Tagulandang, bahkan sudah ada HAKI atas karya tersebut.
Raco menegaskan bahwa daerah ini relatif dekat dengan Kota Manado, karena dapat ditempuh melalui perjalanan laut dengan kapal cepat yang waktu tempuhnya sekitar 4 jam. Adanya Bandar Udara Taman Bung Karno di Siau mempercepat perjalan dari Manado ke Siau yaitu kurang lebih 30 menit.
Potensi Kabupaten Sitaro membuka kesempatan bagi para dosen dan mahasiswa De La Salle untuk mengeksplorasi lebih lanjut semua potensi itu melalui kegiatan penelitian, publikasi ilmiah atau pengabdian kepada masyarakat.
Ia memastikan bahwa kerja sama ini akan sangat bermanfaat juga bagi pemerintah dan masyarakat kabupaten kepulauan tersebut. {}