Berita Golkar – Pemerintah Kabupaten Subang akan menambah luas sawah ”abadi” di wilayahnya hingga 72.000 hektare. Upaya tersebut untuk mempertahankan status lumbung padi di Jawa Barat di tengah pengembangan kawasan industri yang pesat saat ini.
Bupati Subang Reynaldy Putra Andita mendorongnya melalui Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
”Kami akan menetapkan Perda RTRW yang baru, di mana lahan pertanian kita sebelumnya seluas 62.000 hektare, diubah menjadi 72.000 hektare,” katanya, Selasa (29/7/2025), dikutip dari PikiranRakyat.
Menurut dia, Subang masih menjadi lumbung padi urutan ketiga di Jawa Barat, di bawah Karawang dan Indramayu. Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah produksi padi di Subang justru mengalami penurunan.
Pada 2024, BPS mencatat hasil produksi padi di sana sebanyak 968.941 ton dalam bentuk gabah kering giling (GKG). Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan hasil produksi pada 2023 yang 1.027.660 ton GKG.
Kondisi tersebut diperkirakan akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman penduduk hingga kawasan industri. ”Kami akan terus pertahankan (status lumbung padi), dengan menjaga dari alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian,” kata Reynaldy.
Di sisi lain, dia optimistis pengembangan kawasan industri dapat memberikan dampak positif bagi Kabupaten Subang. Salah satunya, menyerap tenaga kerja lokal sehingga akan mengurangi jumlah pengangguran yang mencapai 67.000 orang berdasarkan data BPS terbaru.
Ekspor Kopi
Meskipun demikian, Reynaldy juga meyakini, daerahnya dapat mempertahankan sektor pertanian dan hortikultura secara bersamaan. Salah satu komoditas yang akan menjadi unggulan Subang yaitu biji kopi. Dia menyampaikan optimismenya saat pelepasan ekspor kopi ke Tiongkok sehari sebelumnya.
”Dengan berkembangnya produksi dan kualitas kopi, kita berharap, Subang juga dikenal sebagai sentra kopi yang diperhitungkan,” ujarnya di Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang. Ketua Koperasi Gunung Luhur Berkah, Miftahudin Shaf mengatakan, ekspor kopi yang dilakukan oleh koperasinya mencapai lebih dari 1.000 ton per tahun.
Selama Agustus 2024 hingga Maret 2025, mereka mengekspor 960 ton kopi ke berbagai negara. Selain Tiongkok, negara tujuan ekspor kopi asal Subang adalah Mesir, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Lebanon, dan Vietnam. Dia memperhitungkan nilai ekspor kopi asal Subang selama ini mencapai 4,6 juta dolar Amerika Serikat. {}