Berita Golkar – Merespon ditemukannya dua sumber gas raksasa atau giant discovery di laut Kalimantan Timur dan bagian Utara Sumatera, Anggota Komisi VII DPR RI, Mukhtarudin mengingatkan pemerintah segera memperbaiki regulasi agar investor dapat kembali berinvestasi di Indonesia.
“Penguatan data dari cadangan Migas kita. Data-data yang kita tawarkan ke investor itu data-data yang sudah jadi. Karena itu investor perlu kepastian untuk melakukan eksplorasi,” ujar Mukhtarudin dalam keterangan tertulis, Rabu (10/1/2024).
Menurutnya, perlu ada perbaikan di sektor fiscal term. Walaupun SKK Migas sudah melakukan perbaikan tetapi masih harus dievaluasi untuk menjawab kebutuhan daripada persaingan global. Karena, setiap negara berlomba-lomba untuk memperbaiki fiscal term-nya.
“Yang terpenting adalah country risk. Pemerintah harus memberikan keamanan serta kemudahan untuk berinvestasi. Itu juga mempengaruhi minat investor. Kemudian perlu prospectivness agar orang punya jaminan dari kelangsungan investasinya,” tambah Politisi dari fraksi Partai Golkar ini.
Atas dasar itu, Komisi VII DPR RI bersama pemerintah akan terus memperbaiki regulasi sehingga dapat menarik investor-investor besar di sektor hulu.
“Dulu kita sudah memiliki investor besar main di hulu. Tetapi kemudian hengkang, karena beberap hal. Dengan adanya ketertarikan mereka ini menjadi peluang emas untuk menarik investor. Jangan sampai, begitu mereka masuk kemudian hengkang,” tegasnya.
Lebih lanjut Mukhtaruddin berharap temuan dua sumber gas raksasa atau giant discovery di laut Kalimantan Timur dan sebelah utara Sumatera itu dapat mendukung pencapaian target lifting gas 12.000 mmcfd di tahun 2030 mendatang.
Diketahui, ditemukannya dua sumber gas jumbo di laut Kalimantan Timur dan sebelah utara Sumatera menjadi kado istimewa bagi Indonesia di akhir tahun 2023.
Pada Oktober 2023, ENI, perusahaan migas terkemuka asal Italia mengumumkan adanya penemuan cadangan gas in place dari sumur eksplorasi Geng North-1 di WK North Ganal, Kalimantan Timur.
Diperkirakan total struktur yang ditemukan sebesar 5 TCF gas dengan kandungan kondensat sekitar 400 Mbbls. Wilayah Kerja migas ini berlokasi sekitar 85 kilometer dari lepas pantai Kalimantan Timur.
Kemudian di penghujung tahun 2023, tepatnya pada Desember lalu, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy, perusahaan migas raksasa asal Uni Emirat Arab merilis temuan gas jumbo di Wilayah Kerja (WK) South Andaman dengan potensi lebih dari 6 trillion cubic feet atau 6 triliun kaki kubik.
Sumber gas ini berasal dari sumur Eksplorasi Layaran-1. Lokasi tersebut sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara. {sumber}