DPD II  

Cawalkot Partai Golkar, Arfi Rafnialdi: Kota Bandung Jadi Episentrum Kreativitas di Indonesia

Berita Golkar – Politisi Partai Golkar Arfi Rafnialdi bicara soal peluangnya menjadi calon Wali Kota Bandung. Arfi mengungkapkan ingin mendaftar melalui partai Golkar dan saat ini sedang bekerja dalam masa sosialisasi.

Selain Arfi, ada nama lain dari partainya yang diminta untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas partai. Dia pun berharap, ada sosok yang cocok untuk mendampinginya di Pilwalkot Bandung 2024.

“Nanti pendaftaran (pilwalkot) pada Agustus, mudah-mudahan berjodoh dengan pasangan untuk maju sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota,” kata Arfi saat ditemui di kantor Pikiran Rakyat Media Network, Jalan Asia Afrika Nomor 75, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 31 Mei 2024.

“Tantangan Bandung untuk menjadi kota metropolitan adalah harus punya transportasi publik yang reliable (bisa diandalkan), aman, nyaman. Jadi, warga dan pendatang yang datang ke Bandung, bisa melakukan mobilitasnya tepat waktu dan aman, tapi tidak harus disibukkan dengan kemacetan dan kelelahan menyetir,” tutur tokoh muda Kota Bandung itu.

Bila menilik data, keberadaan transportasi publik jenis angkutan kota (angkot) sempat menjadi andalan. Pemkot Bandung mencatat, pada 2017, ada 39 trayek yang melayani kebutuhan transportasi publik di Kota Bandung, jumlahnya 5.552 unit.

Namun, lima tahun berselang, jumlah trayek berkurang banyak, menjadi 28. Selain itu, jumlah angkot juga berkurang 1.608 unit, menjadi 3.889 unit.

Arfi mengungkapkan, Bandung merupakan episentrum kreativitas di Indonesia. “Semangat inilah yang harus selalu dibawa dan kita tularkan ke kota-kota lain,” kata Ketua Bidang Strategi Penggalangan Pemilih DPP Golkar itu menegaskan.

Ketua Ikatan Alumni ITB Jawa Barat 2016—2020 mengungkapkan, salah satu yang menjadi perhatian adalah perbaikan infrastruktur di Kota Bandung lantaran masih banyak pekerjaan rumah.

“Di tengah kota, jalur pedestriannya sudah cukup layak, cukup lebar, dan nyaman untuk masyarakat difabel,” kata dia, “namun, masih banyak jalur pedestrian di daerah lain yang sempit, digunakan pedagang kaki lima, tidak rata karena naik turun. Ke depan, jalur pedestrian Kota Bandung harus nyaman untuk semua.”

Menurutnya, salah satu indikator kualitas kota yang baik adalah enak untuk berjalan kaki. Salah satu cap yang diberikan warga adalah Bandung Gotham City—kota fiksi yang menjadi rumah Batman, karakter DC Comics. Bukan tanpa alasan, Bandung  dijuluki Gotham City lantaran dinilai bak kota yang menakutkan. Namun, Arfi tak sepakat dengan pelabelan itu.

“Rasanya Bandung gak gitu-gitu amat, ya. Namun, adanya kerawanan menjadi atensi bagi pemerintah kota dan aparat kepolisian untuk memastikan warga aman dan nyaman beraktivitas,” kata dia menegaskan.

Arfi menegaskan, Bandung harus menjadi kota yang enak ditinggali dan nyaman untuk jadi tempat tinggal. {sumber}