Berita Golkar – Dari urusan yang hidup hingga kematian tidak luput dari perhatian Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Golkar daerah pemilihan (Dapil) Kepulauan Riau (Kepri), Cen Sui Lan. mengungkapkan rencana pembangunan krematorium atau rumah duka warga Tionghoa terbesar di Indonesia yang akan berdiri di Batam.
Cen Sui Lan, tak hanya mengusulkan pembangunan di Batam, Tanjungpinang sebagai Ibukota Provinsi, tapi istri dari Raja Mustakim ini gencar mengejar pemerataan pembangunan di Natuna, Anambas, Lingga, Karimun serta Bintan.
Jembatan, jalan, drainase, sekolah, sampai ke tempat ibadah dibangun dengan menggunakan dana APBN, Pelabuhan, Bandara, kelistrikan semua menjadi prioritas dan mulai rampung.
Cen Sui Lan juga memberikan program beasiswa bagi anak-anak Kepri yang kurang mampu, terlebih yang berada di pelosok-pelosok desa, agar mereka dapat belajar dan mengenyam pendidikan dengan baik dan layak.
Andai saja semua anggota DPR RI dari Dapil Kepri seperti Cen Sui Lan tentu daerah ini jauh lebih maju, jauh lebih cepat berkembangnya.
Sedangkan untuk urusan kematian, Rencana pembangunan krematorium ini, yang merupakan inisiatif dari Cen Sui Lan, direncanakan akan dilaksanakan antara tahun anggaran 2023 hingga 2024 mendatang. Dana yang dialokasikan untuk pembangunan krematorium termegah ini mencapai Rp30 miliar.
Proyek pembangunan krematorium terbesar di Kota Batam ini dimulai ketika Cen Sui Lan melakukan kunjungan ke Kantor Yayasan Sosial Budi Bakti dalam kegiatan Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) pada bulan April 2022. Saat itu, Cen Sui Lan berdiskusi dan menerima aspirasi dari Rudy Tan, Ketua Dewan Pembina Yayasan Sosial Budi Bakti yang juga pengelola krematorium.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Bambang Suherman, Ketua Umum Yayasan Sosial Budi Bakti, dan Herdiyanto, Tenaga Ahli DPR RI. Cen Sui Lan merespons aspirasi tentang pembangunan krematorium yang lebih besar untuk memperluas layanan sosial.
Berdasarkan aspirasi tersebut, Cen Sui Lan menyampaikan dokumen usulan pembangunan krematorium terbesar di seluruh Kepulauan Riau kepada Basuki Hadi Mulyono, Menteri PUPR, pada Rapat Kerja Komisi V dan Menteri PUPR di Ruang Rapat Komisi V Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Juni 2022.
Selanjutnya, Cen Sui Lan juga berkoordinasi dengan Dirjen Bimas Budha Kementerian Agama, Nyoman Suriadarma, untuk mendapatkan rekomendasi pembangunan krematorium di Kementerian Agama, yang kemudian diterbitkan pada tanggal 26 April 2022.
Pada Rapat Kerja Komisi V DPR RI, Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono dan Cen Sui Lan sepakat untuk membangun krematorium di Kota Batam. Selama pertemuan tersebut, dokumen usulan pembangunan krematorium terbesar di Kota Batam juga diserahkan.
“Saya meminta penambahan lantai menjadi lima lantai karena adanya kesalahan perhitungan letak bangunan. Semua detail teknis pelaksanaan krematorium telah dibahas,” kata Cen Sui Lan.
Cen Sui Lan juga mengucapkan terima kasih kepada Diana Kusumastuti, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, karena proyek pembangunan krematorium di Batu Aji, Kota Batam, yang akan melayani warga Tionghoa, telah mencapai tahap finalisasi RAB. Rencana pelaksanaan (DED) juga sedang dikerjakan oleh konsultan perencana.
Setelah selesai, Cen Sui Lan menyatakan bahwa proyek ini akan memasuki tahap lelang fisik pada tahun anggaran 2023. Pembangunan gedung krematorium berlantai 5 di Batam diperkirakan memerlukan anggaran sebesar Rp30 miliar dan diharapkan selesai pada tahun anggaran 2024.
Ini juga mencakup pengadaan sarana dan prasarana lainnya. Untuk konsultan perencana, anggaran sebesar Rp600 juta diperlukan. Semua aspek pendukung dan persiapan untuk pembangunan krematorium Batam akan segera dimasukkan ke dalam tahap fisik.
“Krematorium ini akan melayani kebutuhan selama 50 hingga 100 tahun ke depan dan terinspirasi oleh Krematorium Grand Heaven di Jakarta. Ini adalah krematorium termegah pertama yang dibangun oleh negara Indonesia untuk kepentingan umat beragama,” ujarnya.
Proyek pembangunan krematorium terbesar di Kepulauan Riau ini akan dilaksanakan di Batu Aji, dengan lahan seluas 2 hektare. Pengelolaan krematorium akan dipegang oleh Yayasan Rumah Duka Tionghoa Batu Aji, Batam. {sumber}