Berita Golkar – Meskipun terus mengalami penurunan, deteksi dini dan intervensi untuk mengatasi persoalan stunting di DKI Jakarta masih penting untuk dilakukan.
Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II Christina Aryani mengungkapkan, ada 22.000 temuan kasus stunting di mana 9.000 sudah selesai diatasi. Oleh karena itu, ia mendorong agar upaya sistematis dilakukan sehingga DKI Jakarta bisa bebas dari kasus gizi buruk.
“Stunting di Jakarta masih menjadi persoalan, namun berita baik bahwa angkanya terus mengalami penurunan, seiring intervensi yang dilakukan terutama di tingkat kelurahan,” ungkap Christina dalam keterangannya, Senin (20/11).
Berdasarkan pengamatan dan kunjungan Christina melalui bincang warga di daerah pemilihannya di berbagai lokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, ditemukan fakta bahwa proses intervensi kasus stunting sudah efektif dilakukan.
Misalnya saja, lanjut politisi Partai Golkar temuan di Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru terdapat 8 anak stunting yang setelah dilaporkan ke kelurahan langsung diintervensi.
“Hasilnya positif, 3 bulan ditangani, setiap hari dimasakkan makanan sehat oleh kader posyandu akhirnya berat dan tinggi badan bisa normal. Jadi efektif,” ujar Ketua DPP Partai Golkar ini.
Penanganan kasus stunting di Jakarta, kata Christina, hendaknya juga didorong melalui sosialisasi yang konsisten kepada seluruh masyarakat; terutama sejak ibu hamil sampai kelahiran dan pendampingan awal saat balita.
“Aspek pendampingan masa kehamilan sampai kelahiran itu sangat penting. Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dijalankan Posyandu bisa ditingkatkan frekuensinya. Tetapi intinya jika ada kasus harus segera lapor agar bisa langsung diintervensi,” tegas Christina.
Khusus Jakarta, Christina banyak berjumpa dengan warga yang bertugas sebagai kader posyandu, dasawisma dan jumantik. Dari perjumpaan tersebut dia meyakini, Jakarta memiliki infrastruktur memadai untuk mengatasi permasalahan stunting.
“Kalau kita perhatikan di Jakarta, sudah ada kader yang menjalankan fungsinya dengan optimal. Infrastrukturnya juga sudah ada dengan pelibatan masyarakat yang cukup baik. Sekarang tinggal konsisten ke depannya sehingga upaya menurunkan stunting di Jakarta bisa berhasil dengan lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut total data stunting se-Jakarta berjumlah 22.000. Sementara itu, upaya penurunan cukup signifikan dilakukan; kurang lebih 9.000 sudah selesai. Selain stunting, Jakarta juga mencatat data rawan gizi, sebanyak 23.000. {sumber}