Berita Golkar – Anggota Komisi V DPR RI, Daniel Mutaqien, menegaskan perlunya peningkatan pengawasan terhadap truk over dimension overloading (ODOL) yang selama ini menjadi penyumbang kerusakan jalan dan potensi kecelakaan lalu lintas. Salah satu solusi yang didorong adalah penguatan fungsi jembatan timbang sebagai alat kontrol utama untuk menekan pelanggaran truk ODOL.
“Wayout dari permasalahan ini tentu salah satunya adalah di jembatan timbang. Ini yang harus kita perkuat. Sementara permasalahan ini tidak akan selesai ketika pelanggaran-pelanggaran itu tidak mendapatkan sanksi yang maksimal. Kami juga dari Komisi V akan mendorong adanya revisi undang-undang, untuk menyelesaikan permasalahan ODOL,” ujar Daniel dikutip redaksi Golkarpedia dari tayangan video TVR Parlemen.
Menurut legislator dari Dapil Jawa Barat ini, truk ODOL tidak hanya berdampak pada kerusakan infrastruktur, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya. Karena itu, ia menilai urgensi penguatan sistem pengawasan melalui jembatan timbang tidak bisa ditunda lagi.
Selain itu, Daniel juga menyoroti pentingnya modernisasi alat ukur dan sistem di jembatan timbang agar lebih akurat dan responsif dalam mendeteksi muatan berlebih yang dibawa kendaraan angkutan barang.
“Di kantor jembatan timbang ini, pertama kita memastikan cara pengecekan kendaraan-kendaraan angkutan barang terutama berapa sih kendaraan yang melebihi dimensi dan mengisi overload. Jadi nanti setelah ini kita akan coba dalami bahwa ini perlu peremajaan alat,” ungkap politisi Partai Golkar ini.
Daniel menambahkan, Komisi V DPR RI akan mendorong revisi regulasi lalu lintas sebagai upaya sistemik untuk memperkuat sanksi terhadap pelanggaran ODOL dan memberikan efek jera bagi para pelaku pelanggaran.
Ia berharap, dengan adanya penguatan sistem pengawasan dan regulasi yang lebih tegas, keselamatan pengendara di jalan raya dapat lebih terjamin, dan infrastruktur jalan nasional tidak cepat mengalami kerusakan akibat muatan berlebih.
“Keselamatan pengendara lain harus menjadi prioritas dari persoalan truk ODOL yang selama ini menjadi permasalahan klasik yang tidak kunjung usai,” tutupnya.