Berita Golkar – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama anggota Komisi V DPR RI, Daniel Mutaqien Syafiuddin menggelar kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Provinsi Jawa Barat Tahun 2025 di Kabupaten Indramayu pada Rabu, 18 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kemampuan nelayan dalam memanfaatkan teknologi informasi cuaca maritim guna mendukung keselamatan dan produktivitas melaut.
SLCN kali ini diikuti oleh 70 nelayan dari berbagai kecamatan di Indramayu, seperti Cantigi, Pasekan, Juntinyuat, dan Indramayu. Kegiatan dilaksanakan di Aula KPRI Kopsuka Indramayu dan dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas 1 Maritim Tanjung Priok Retno Widyaningsih, Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Daniel Mutaqien Syafiuddin, serta Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Edi Umaedi.
Pelatihan ini menjadi ruang strategis bagi para nelayan untuk mengenal dan menguasai aplikasi Indonesia Weather Information for Shipping (InaWIS) inovasi digital dari BMKG yang sejak 2015 telah diperkenalkan ke berbagai wilayah Indonesia.
“Aplikasi ini bisa digunakan para nelayan untuk bagaimana mengetahui dan memahami kondisi cuaca di laut,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.
Melalui InaWIS, para nelayan tidak hanya mendapatkan informasi mengenai tinggi gelombang, arah dan kecepatan angin, arus laut, hingga kondisi kapal, namun juga fitur unggulan seperti indikator lokasi ikan. Teknologi ini membantu mengubah paradigma “mencari ikan” menjadi “menangkap ikan”, karena nelayan bisa langsung menuju lokasi potensial ikan berdasarkan data satelit dan observasi BMKG.
“Karena sudah diketahui posisi ikannya. Teknologi ini menggabungkan kearifan lokal dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki BMKG, kira-kira seperti itu,” ujar Guswanto.
Guswanto juga menambahkan bahwa aplikasi InaWIS menyediakan safety score kapal, yang dapat memberi gambaran tingkat keamanan kapal berdasarkan parameter meteorologi. “Misal safety score kapalnya 50 maka keamanan kapal itu hanya 50 persen, dari tinggi gelombang dihitungnya dari tinggi gelombang, dari arah angin dan sebagainya,” terang Guswanto.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas 1 Maritim Tanjung Priok Jakarta, Retno Widyaningsih, turut menjelaskan pentingnya program SLCN sebagai bentuk edukasi berkelanjutan dari BMKG kepada komunitas nelayan dan masyarakat pesisir.
“SLCN ini untuk memperkenalkan info cuaca dan iklim maritim dari BMKG yang berhubungan dengan kegiatan nelayan dan masyarakat pesisir, serta cara mengakses info tersebut dengan mudah,” katanya.
Ia berharap, dengan adanya pelatihan ini, para nelayan dapat meningkatkan kewaspadaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik sebelum melaut. “Dengan SLCN ini diharapkan pemahaman nelayan tentang informasi cuaca kelautan dan keselamatan aktivitas di laut meningkat,” ujar Retno.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Daniel Muttaqien Syafiuddin menilai pelatihan ini sangat relevan, mengingat banyak nelayan Indramayu masih mengandalkan pengetahuan turun-temurun. Sehingga dengan adanya tambahan pengetahuan teknologi, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas nelayan dalam mencari ikan.
“Fungsinya memudahkan nelayan ketika mencari tangkapan kira-kira seperti itu, kami Komisi V sebagai Mitra BMKG ucapkan terimakasih dengan adanya SLCN di Kabupaten Indramayu, nelayan bisa mendapatkan pemahaman yang lebih mereka bekerja, mencari tangkapan ikan yang lebih efektif,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, bahwa InaWIS bisa menjadi solusi konkret untuk meningkatkan efisiensi waktu melaut, sekaligus meminimalisir risiko kecelakaan.
“Jadi para nelayan bisa mengantisipasi saat ada cuaca buruk dan bisa menghindari lokasi tersebut dengan mencari lokasi titik-titik ikan berada, kita berharap dengan SLCN, nelayan bisa memahami teknologi yang digunakan, dan bisa memanfaatkannya dengan baik untuk menunjang keselamatannya saat melaut dan hasil tangkapannya juga meningkat,” tutur Ketua Harian DPD I Partai Golkar Jawa Barat.
Dengan sinergi antara teknologi BMKG dan dukungan kebijakan DPR RI, program SLCN di Indramayu menjadi langkah nyata dalam mendigitalisasi sektor perikanan rakyat, memperkuat keselamatan, serta mendorong kesejahteraan nelayan melalui pemanfaatan data dan inovasi.