Dari Catin hingga Balita, Mendukbangga Wihaji Bangun Kesadaran Gizi untuk Generasi Tangguh Indonesia

Berita Golkar – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menegaskan kembali pentingnya pemenuhan gizi yang baik sejak tahap awal kehidupan manusia, dimulai dari calon pengantin (catin) hingga seribu hari pertama kehidupan (HPK). Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Kepala BKKBN Wihaji menyampaikan bahwa pendekatan pembangunan keluarga harus dimulai “dari hulu hingga hilir”, yakni sejak pasangan masih dalam tahap persiapan pernikahan.

“Catin itu cikal bakal kehidupan. Setelah menikah menjadi pasangan usia subur (PUS), mereka harus mendapat pendampingan agar asupan gizi tercukupi sejak awal,” ujarnya saat berkunjung ke Manado (10/10/2025), dikutip dari RRI.

Menurut Wihaji, perhatian terhadap pasangan usia subur menjadi krusial untuk memastikan calon ibu mendapat asupan gizi seimbang saat hamil, menyusui, hingga melahirkan. Langkah ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.

Selain fokus pada gizi, BKKBN juga memperluas pendekatan pembangunan manusia dengan memastikan setiap tahap kehidupan mendapatkan perhatian, mulai dari ibu hamil, bayi, anak, remaja, hingga lansia.

“Kementerian ini mengurus manusia seutuhnya, dari lahir sampai tua. Tujuannya agar semua tahap kehidupan berdaya dan berkualitas,” katanya.

Dengan penguatan edukasi bagi calon pengantin, pendampingan gizi bagi ibu hamil, serta pemerataan program MBG di seluruh daerah, pemerintah berharap angka stunting dapat terus ditekan sekaligus memperkuat ketahanan keluarga di masa depan. {}