Berita Golkar – Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, memberikan apresiasi atas langkah Presiden Prabowo Subianto yang menyalurkan bantuan becak listrik kepada para tukang becak lansia di Kabupaten Pati dan Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Program tersebut dinilai sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam menjawab kebutuhan riil masyarakat kecil yang selama ini luput dari perhatian kebijakan pembangunan.
Firman menilai, penyerahan becak listrik menjadi cerminan intervensi sosial yang tepat sasaran bagi kelompok rentan yang masih produktif di usia lanjut. Sebab, di tengah keterbatasan fisik akibat faktor usia, para tukang becak tetap bergantung pada tenaga mereka untuk bertahan hidup.
“Ini adalah kebijakan yang sangat manusiawi. Presiden Prabowo menunjukkan empati sekaligus keberpihakan nyata kepada wong cilik. Becak listrik ini meringankan beban kerja tukang becak lansia tanpa mematikan produktivitas mereka,” ujar Firman, Selasa (30/12/2025).
Politisi senior Partai Golkar tersebut menegaskan, penggunaan becak listrik memberi dampak berlapis bagi penerima manfaat. Selain menghemat tenaga dan biaya operasional, alat transportasi ramah lingkungan ini juga membantu menjaga kesehatan para pengayuh becak yang selama ini bekerja dengan keterbatasan fisik.
“Becak listrik bukan hanya soal teknologi, tapi soal martabat. Negara memberi alat agar rakyat kecil bisa bekerja lebih layak, lebih aman, dan lebih bermartabat,” tegas legislator dari Dapil Jawa Tengah III yang meliputi Blora, Pati, Grobogan, dan Rembang itu.
Firman juga menyoroti aspek lingkungan dari program tersebut. Menurutnya, kebijakan ini menjadi contoh bahwa agenda transisi energi dan pengurangan emisi tidak selalu identik dengan proyek besar dan mahal, melainkan bisa dimulai dari sektor ekonomi rakyat.
“Ini contoh konkret bahwa kebijakan hijau tidak harus elitis. Becak listrik membantu mengurangi polusi, tapi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil. Dua tujuan tercapai dalam satu kebijakan,” katanya.
Di Kabupaten Pati, bantuan becak listrik dari Presiden Prabowo diserahkan langsung oleh Bupati Pati Sudewo di halaman Pendopo Kabupaten Pati, Selasa (30/12/2025), bersama relawan Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN). Sebanyak 40 unit becak listrik disalurkan secara selektif kepada tukang becak aktif, terutama yang berusia lanjut.
Sudewo menegaskan bahwa bantuan tersebut diberikan secara ketat kepada warga yang benar-benar berprofesi sebagai tukang becak. “Kami pastikan bantuan ini tepat sasaran, hanya untuk mereka yang memang menggantungkan hidup dari becak,” ujarnya.
Sementara di Kabupaten Blora, sebelumnya sebanyak 100 unit becak listrik juga diserahkan kepada pengayuh becak lansia melalui skema yang sama. Firman menilai, konsistensi penyaluran di berbagai daerah menunjukkan keseriusan pemerintah pusat dalam membangun kebijakan sosial yang berkelanjutan.
Menurut Firman, keberhasilan program ini harus diikuti dengan pendampingan dan evaluasi agar manfaatnya tidak berhenti pada seremoni. Ia mendorong agar pemerintah daerah dan kementerian terkait memastikan keberlanjutan program melalui perawatan, pendampingan, serta integrasi dengan layanan sosial lainnya.
“Kita tidak boleh berhenti di simbol. Harus ada monitoring, pendampingan, bahkan pengembangan lanjutan. Misalnya dikaitkan dengan layanan kesehatan lansia atau bantuan usaha kecil lainnya,” ujarnya.
Firman menegaskan, ukuran keberhasilan pembangunan sosial bukan terletak pada besarnya anggaran, melainkan pada sejauh mana kebijakan mampu menjawab kebutuhan nyata masyarakat di lapangan.
“Apa yang dilakukan Presiden Prabowo di Pati dan Blora menjadi contoh bahwa kebijakan yang tepat sasaran akan selalu menemukan legitimasi publiknya. Negara hadir, rakyat merasakan,” pungkasnya.













