Berita Golkar – Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono meyakini kepengurusan baru Partai Golkar bisa menjadi kekuatan politik bagi pemerintah Indonesia.
Dalam susunan kepengurusan baru itu, putra Agung Laksono yakni Dave Akbarshah Laksono turut menempati posisi Ketua Lembaga Komunikasi dan Informasi DPP Partai Golkar.
Dave Laksono berharap, susunan pengurus Partai Golkar yang baru ini bisa membantu pemerintah dalam target pembangunan Indonesia.
“Saya yakin kepengurusan ini yang mana melibatkan berbagai macam pihak, akan menjadi katalisator kekuatan politik pemerintah demi mengejar target-target utama pembangunan Indonesia,” kata Dave kepada Kompas.tv, Kamis (7/11/2024).
Sebelumnya, santer diberitakan bahwa nama Presiden Ketujuh RI Joko Widodo akan masuk ke dalam kepengurusan Partai Golkar.
Namun, saat diumumkan oleh Bahlil, tak ada nama Jokowi maupun Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming dalam susunan pengurus itu. Dave mengatakan, adanya nama Jokowi masuk ke dalam Partai Golkar hanyalah isu belaka.
“Isu, kan cuman isu,” ucapnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia resmi mengumumkan susunan pengurus baru Partai Golkar periode 2024-2029, Kamis (7/11/2024).
Namun saat membacakan susunan pengurus dari struktur, dewan kehormatan, hingga dewan pembina, tidak ada nama Presiden Ketujuh RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming dalam susunan pengurus partai yang baru.
Padahal sebelumnya, akan ada kejutan saat pengumuman tersebut dan santer dikatakan Jokowi dan Gibran akan masuk ke Partai Golkar. Terkait hal ini, Bahlil menjelaskan, ia tidak tahu kabar tersebut dan justru tahu dari media.
“Saya tahunya ini dari teman-teman media. Dan isu untuk apa yang teman-teman dengar untuk Presiden Ketujuh Bapak Jokowi dan Wapres Mas Gibran untuk masuk Golkar ini kan terjadi sebelum munas kemarin dan terus-menerus,” kata Bahlil dalam konferensi pers.
“Kami di Partai Golkar sangat menghargai semua tokoh-tokoh bangsa. Seluruh putra-putri terbaik yang ada di bangsa ini, kami sangat menghargai dan menginginkan semuanya mengabdikan diri kepada bangsa dan negara, termasuk Partai Golkar,” jelasnya.
“Namun, sampai dengan hari ini, kami menyampaikan bahwa nama Bapak Presiden Ketujuh, Bapak Jokowi, tidak ke dalam kepengurusan, baik dewan kehormatan, dewan pembina, maupun dalam struktur, termasuk mas Wapres (Gibran),” ucap Bahlil. {}