Berita Golkar – Russia United Party atau Partai Rusia Bersatu mengirimkan surat ucapan kemenangan untuk Partai Golkar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa Partai Rusia Bersatu merupakan partai pemenang pemilu di Rusia sekaligus partainya Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Mereka mengapresiasi dan memuji keberhasilan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam capaiannya pada Pemilu 2024,” ungkapnya.
Bahkan, kata Ketua Umum PPK Kosgoro 1957, dalam isi suratnya, Russia United Party berharap terus mendorong kerja sama bilateral di segala bidang bersama Partai Golkar.
Seperti diketahui, surat yang ditulis oleh Ketua Umum Partai Rusia Bersatu Dmitry Medvedev kepada Partai Golkar mengatakan bahwa Rusia mengapresiasi keberhasilan dan kepiawaian kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam memimpin Partai Golkar yang berhasil menaikkan suara dan kursi DPR RI hingga kemenangan di seluruh Indonesia.
“Artinya Partai Golkar dipimpin oleh orang yang baik diakui internasional, yang memiliki strategi-strategi yang jitu dalam memimpin Partai Golkar sekarang dan ke depannya,” lanjut Dave yang juga anggota DPR RI itu.
Dalam isi suratnya, Partai Rusia Bersatu juga berkomitmen untuk lebih memperluas hubungan dengan Partai Golkar berdasarkan perjanjian interaksi dan kerja sama yang ditandatangani pada tahun 2021.
“Saya yakin bahwa kerja sama secara teratur di tingkat bilateral maupun dalam format Rusia-ASEAN akan memfasilitasi konsolidasi stabilitas di kawasan Asia-Pasifik dan munculnya sistem tatanan dunia multipolar yang adil,” jelasnya.
Partai Golkar menjadi peraih suara tertinggi pada Pemilu 2024 di antara partai politik koalisi pendukung Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Partai Golkar hanya kalah dari PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu anggota legislatif (pileg). PDI Perjuangan meraih 25.377.279 atau 16,27 persen suara nasional, sedangkan Partai Golkar meraup 23.208.654 atau 15,28 persen suara. {sumber}
