Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono menjelaskan soal pemilihan hari libur untuk melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap para calon duta besar RI untuk negara sahabat. Pada prinsipnya, kata dia, jadwal itu dirumuskan agar proses pembahasannya jauh lebih cepat.
“Ya, enggak apa-apa kan, biar cepat. Kan tadi saya bilang, bila diizinkan oleh pimpinan DPR, ya bisa saja. Makanya gini, ini kan bukan hari kerja, makanya harus sesuai izin pimpinan, nanti kita sesuaikan,” kata Dave kepada wartawan, Jumat (4/7/2025), dikutip dari Tribunnews.
Legislator Golkar itu menuturkan, uji kelayakan rencananya tetap dilaksanakan di ruang Komisi I, Gedung DPR/MPR RI di Senayan. Dia bilang, tempat pelaksanaan pun sejatinya harus disesuaikan dengan izin dari pimpinan DPR.
“Fit and proper-nya itu biasa dilakukannya itu dari yang terdahulu, ya, itu biasanya dibagi ke per sesi. Per sesi itu antara 4-5 calon dubes. Nanti, ya kita lihat lah, satu atau tiga sesi lah, dari misalkan pagi, siang, sore,” kata Dave.
Targetnya, lanjut Dave, nama-nama calon duta besar yang telah dipilih bisa diserahkan kembali ke Presiden Prabowo Subianto minggu depan. “Ya, kalau Sabtu-Minggu ini diselesaikan, ya minggu depan sudah bisa dikembalikan ke pemerintah nama-nama tersebut,” ujar Dave.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan, penetapan calon Duta Besar RI untuk penempatan di beberapa negara sahabat akan dilakukan secara rahasia dan tanpa menyebutkan nama. Kata dia, proses itu termasuk dalam tahapan fit andproper test atau uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI.
Saat ini kata Puan, pimpinan DPR RI memastikan telah menerima nama-nama calon Dubes RI untuk ditempatkan di 24 negara, termasuk Amerika Serikat, Korea Utara, Jepang hingga Wakil Tetap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Akan dibahas secara rahasia tanpa menyebut nama, kemudian akan dilakukan fit and proper, setelah itu selesai baru akan diumumkan,” kata Puan saat jumpa pers di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Puan lantas memastikan kalau proses penetapan calon Dubes secara aturan atau mekanismenya memang secara rahasia. Sehingga kata Ketua DPP PDIP tersebut, publik jangan sampai salah menilai soal adanya kerahasian terhadap penetapan Dubes RI itu.
“Memang itu mekanisme. Jadi jangan sampai berpikir salah, coba baca aturannya. Jadi bukannya ini dirahasia-rahasiain, aturannya memang tadi juga dalam paripurna, saya membacakan sesuai dengan tata tertib,” beber dia.
Lebih lanjut, Puan menyatakan, setelah nantinya sudah ditetapkan, baru DPR RI akan mengumumkan siapa saja nama-nama Dubes RI yang ditempatkan tersebut.
“Ya itu kan mekanismenya seperti itu, bahwa memang prosesnya harus dilaksanakan secara rahasia. Nanti setelah diproses, kemudian akan kita umumkan,” tandasnya. {}