Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Dewi Asmara menilai penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan yang menewaskan 12 warga sipil sebagai aksi kekerasan yang melampaui batas.
“Ini adalah bentuk kekerasan yang sudah melampaui batas, jangan sampai dia (KKB) mengganggu ketertiban maupun kestabilan di Papua,” kata Dewi kepada Golkarpedia, Kamis (17/04/25).
Untuk itu, Dewi mendesak pemerintah meningkatkan fungsi intelijen TNI maupun Polri untuk mendeteksi pergerakan KKB di Tanah Papua.
“Meningkatkan intelijen supaya lebih bisa mendeteksi, minimal siapa, dimana, kira-kira mereka bagaimana dan kapan gerakannya. Lebih intens saja (dilakukan) karena lebih baik untuk mencegah, kalau memberantas itu kewajiban,” ujarnya.
Legislator Partai Golkar asal Sukabumi itu melanjutkan, “Dalam situasi ini yang pertama, harus ketahui secara intelijensia dulu kenapa ini bisa terjadi.”
Dewi juga menyebut aksi penyerangan yang terus menerus dilakukan KKB perlu disikapi pemerintah dengan meningkatkan operasi-operasi keamanan yang teratur.
Meski demikian, Waketum Depinas SOKSI itu memberikan catatan agar aksi kekerasan penyerangan oleh KKB tak dicampuradukkan dengan isu agama.
“Ini jangan dibawa sebagai isu agama, tetapi terkadang hal itu masuk bersama misionaris, ternyata adalah tokoh-tokoh yang justru memprovokasi gerakan ini,” tuturnya.
Terakhir, pimpinan komisi yang membidangi HAM itu menyatakan keprihatinannya atas penyerangan KKB yang menelan korban jiwa itu. Dia pun mendukung pemerintah agar terus bersemangat menghadapi aksi penyerangan yang dilancarkan KKB di Tanah Papua.