Berita Golkar – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN meraih rekor MURI tingkat dunia atas pelayanan kontrasepsi (keluarga berencana/KB) IUD serentak pada 57.936 akseptor.
Dalam rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-74 dan Hari Bidan Internasional, Kemendukbangga/BKKBN berkolaborasi dengan IBI untuk menyelenggarakan pelayanan KB serentak satu juta akseptor di seluruh provinsi Indonesia pada periode 5-31 Mei 2025.
Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (27/6/2025), menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak, terutama IBI, bidan, penyuluh, kader, perwakilan BKKBN, pemerintah daerah, serta seluruh pihak yang telah berkolaborasi mewujudkan layanan KB lebih merata di seluruh tanah air.
“Saya mengerti bidan-bidan ini luar biasa. Ada bidan, ada KB. Terima kasih karena bidan ada di hati,” ujar dia, dikutip dari Antara.
Menurut Wihaji, pencapaian ini bukan sekadar angka, melainkan simbol dari kerja keras, semangat, dan komitmen para tenaga kesehatan di Indonesia, khususnya para bidan dalam meningkatkan kesertaan KB.
Rekor MURI yang diperoleh ini merupakan salah satu wujud nyata hasil kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor kesehatan dalam memajukan kualitas hidup keluarga Indonesia.
MURI juga memberikan harapan besar untuk tahun depan agar Kemendukbangga/BKKBN dapat memecahkan rekor serupa dengan jumlah akseptor yang lebih banyak.
“Jadi, rekor ini bukan rekor Indonesia, rekor ini merupakan rekor dunia. Dari MURI kami ada dua macam rekor: rekor Indonesia yang sifatnya nasional dan rekor yang sifatnya internasional. Di seluruh dunia (pelayanan KB serentak) ini belum pernah ada,” ujar Direktur Utama MURI Aylawati Sarwono.
Selain Kemendukbangga/BKKBN, penghargaan tersebut juga diterima oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) IBI Ade Jubaedah, yang juga turut mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam program ini, utamanya para tenaga kesehatan hingga bidan yang berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program KB.
Melalui kerja keras dan sinergi lintas sektor, kegiatan ini berhasil memberikan pelayanan IUD kepada 57.936 akseptor, melampaui target awal sebesar 50 ribu akseptor atau lebih tinggi 8,63 persen dari yang ditetapkan. Capaian ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menjadi tonggak prestasi besar bagi sektor kesehatan reproduksi di Indonesia. {}