Berita Golkar – Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena, menegaskan kepada para bupati se-NTT agar tidak mengeluh dalam menjalankan tugas pemerintahan. Pesan ini disampaikannya di hadapan anggota DPD RI Angelius Wake Kako, Wakil Bupati Ende Dominikus Minggu Mere, Ketua DPRD Ende Fransiskus Taso, serta sejumlah pejabat lainnya.
Turut hadir para kepala SMK, SMA, dan SLB dalam pertemuan yang berlangsung di Aula SMKN 1 Ende pada Jumat (4/4/2025).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Melkiades mengungkapkan bahwa saat dirinya dan Wakil Gubernur Jony Asadoma dilantik, mereka menghadapi utang Pemerintah Provinsi NTT yang mencapai lebih dari Rp1 triliun.
Namun, ia menegaskan bahwa mereka tidak pernah mengeluh atau menyalahkan pemerintahan sebelumnya. “Kabupaten Ende akhir-akhir ini menghadapi isu viral terkait utang pemerintah daerah. Ini sangat berbahaya,” ujar Melkiades, dikutip dari KupangNews.
“Kalau soal utang, utang Provinsi NTT jauh lebih besar, lebih dari Rp1 triliun. Apakah Melki menyerah? Apakah Jony menyerah? Tidak,” tambahnya.
Gubernur Melki menekankan bahwa setiap pemerintahan pasti memiliki tantangan serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, yang terpenting adalah menjaga kebersamaan dan bekerja sama untuk kemajuan daerah.
Melkiades juga menyoroti faktor penghambat kemajuan Kabupaten Ende, yakni konflik internal yang berkepanjangan. Ia mengutip pernyataan mendiang politisi PDI Perjuangan, Cornelis Say, yang menyebut bahwa Ende sulit maju karena selalu terjadi perpecahan.
“Orang merasa jago sendiri, tidak mau mendengar orang lain, merasa paling benar, dan akhirnya saling berkelahi,” tegas Melki.
“Pembangunan harus dilakukan bersama-sama, bukan dengan bergerak sendiri. Tidak ada pemimpin di dunia yang bisa maju sendirian, termasuk di NTT maupun di Ende,” lanjutnya.
Gubernur juga mengimbau agar tidak ada gerakan tambahan yang tidak perlu yang hanya akan membuang-buang anggaran. Ia menekankan pentingnya efisiensi dalam penggunaan dana untuk kepentingan masyarakat.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Melkiades mengajak seluruh hadirin, termasuk para guru, untuk bersama-sama menyanyikan lagu “Jangan Menyerah” sebagai bentuk motivasi agar tetap optimis dalam menghadapi tantangan.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Anggota DPD RI Anjelo Wake Kako, Wakil Bupati Ende drg. Dominikus Minggu Mere, Ketua dan Anggota DPRD Ende, Anggota DPRD Provinsi NTT, Sekda Ende, serta para kepala OPD dari provinsi maupun Kabupaten Ende. {}