Di Hadapan Kader Partai Golkar Kebumen, Bamsoet: Pemilu Tak Boleh Tinggalkan Residu Konflik

Berita GolkarKetua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengunjungi Kebumen untuk memberikan sosialisasi empat pilar MPR RI di gedung DPD Partai Golkar Kebumen kamis 16/11/2023.

Hadir juga dalam kegiatan ketua DPD Golkar Kebumen Halimah Nurhayati,anggota DPRD Kebumen,para Caleg Partai dan ratusan kader partai Golkar Kebumen.

Adapun maksud sosialisasi empat pilar MPR RI penekanannya agar peserta menjaga keutuhan bangsa ini. Hal ini kaitannya pemilu yang tidak lama lagi akan berlangsung agar berjalan damai, aman, dan sejuk. Ketua MPR RI tersebut juga menjelaskan, bahwa banyak usulan agar Indonesia kembali ke UUD 1945 yang asli.

“Apakah yang sekarang tidak asli? Asli, hanya saja UUD 1945 sekarang merupakan hasil amandemen 2002. Jadi apakah sistem demokrasi kita saat ini lebih banyak manfaatnya atau mudharatnya?” tanya Bambang Soesatyo.

Dalam hal ini Bamsoet juga menyoroti mahalnya sistem Demokrasi di Indonesia,dimana seorang kepala daerah ataupun Anggota legislatif yang akan maju kontestasi membutuhkan dana yang besar yang membuat kepala daerah ataupun Anggota dewan mudah terjerumus ke praktek korupsi.

Lebih lagi Bamsoet menegaskan, Pemilu tidak boleh menimbulkan residu konflik di tengah masyarakat. Pemilu juga tidak semestinya dimaknai semata-mata sebagai implementasi demokrasi prosedural.

“Bayangkan untuk menjadi kepala daerah ataupun Anggota Dewan harus mengeluarkan biaya yang besar,dan nanti setelah jadi saya yakin akan berpikir untuk bisa mengembalikan modal selama masa kampanye, dan ini rawan terjadinya praktek korupsi, sekarang bisa dilihat sudah banyak kepala daerah ataupun Anggota legislatif yang tersangkut kasus korupsi”. ungkap Bamsoet.

Bambang Soesatyo saat ini terdaftar sebagai calon legislatif no urut 1 DPR RI dapil 7 Jawa Tengah, pihaknya juga memberikan enam kendaraan operasional berupa motor sport. Dua unit untuk DPD partai Golkar Kebumen, dua unit untuk Purbalingga, dan dua terakhir untuk Banjarnegara. {sumber}