Berita Golkar – Pengamat kebijakan publik, Dian Assafri Nasa’i memberikan penjelasan terkait polemik pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengenai realisasi penyalaan listrik di sejumlah wilayah.
Menurut Dian Assafri, perdebatan yang berkembang belakangan ini tidak perlu diperkeruh, sebab apa yang disampaikan Menteri ESDM bentuk penyampaian target percepatan kerja, bukan upaya menyesatkan informasi kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
Kader muda Partai Golkar ini menegaskan bahwa setiap proyek pembangunan infrastruktur energi, termasuk perluasan jaringan listrik, memiliki kompleksitas teknis dan administratif yang tidak selalu terlihat publik. Karena itu, pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia seharusnya dipahami dalam konteks profesional dan teknokratis, bukan dibawa ke ranah politisasi yang justru menimbulkan kegaduhan baru.
“Apa yang beliau sampaikan adalah target kinerja yang ingin dicapai seoptimal mungkin. Namun, di lapangan terdapat berbagai kendala teknis, geografis, hingga regulatif yang menyebabkan penyalaan listrik belum dapat dilakukan sesuai jadwal awal,” ujar Dian Assafri di Jakarta, Rabu (10/12/2025)
Dian juga menyampaikan keyakinannya bahwa Menteri ESDM, yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar, adalah sosok yang bekerja secara profesional, berbasis data, serta tidak memiliki niat untuk memberikan informasi keliru kepada Presiden.
“Saya yakin Pak Menteri ESDM tak mungkin bermaksud membohongi Presiden, seperti yang dituduhkan sebagian pihak. Beliau bekerja berdasarkan data, perencanaan, dan komitmen kuat untuk mempercepat pelayanan publik. Tuduhan tersebut justru dapat mengganggu fokus kerja pemerintah,” tegas Dian.
Ia menambahkan, komunikasi publik dalam isu-isu strategis seperti energi harus disampaikan secara elegan, konstruktif, dan tidak menambah keruh suasana. Kritik tetap dibutuhkan, tapi harus berdasar fakta agar tidak menghambat upaya pemerintah mempercepat pemerataan listrik.
“Ruang publik harus tetap sehat. Kritik tentu penting, namun harus diarahkan untuk perbaikan bersama. Pemerataan listrik adalah kepentingan nasional, sehingga seluruh pihak sebaiknya ikut mendukung percepatannya,” jelasnya.
Selain itu, Dian mengapresiasi langkah nyata Menteri ESDM yang selalu menunjukkan kepedulian langsung terhadap masyarakat. Sebelumnya, Menteri ESDM turun langsung ke titik-titik bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Ia menjadi salah satu pejabat pertama yang hadir membawa bantuan konkret, sekaligus memberikan instruksi kepada seluruh keluarga besar Partai Golkar agar ikut turun ke lokasi bencana.
“Keteladanan beliau terlihat jelas. Tidak hanya bekerja di ruang rapat, tetapi hadir langsung di tengah masyarakat saat bencana terjadi. Ini menunjukkan komitmen tinggi beliau terhadap pelayanan publik,” kata Dian.
Di akhir pernyataannya, Dian mengingatkan bahwa pembangunan energi nasional tidak dapat berjalan tanpa sinergi lintas sektor. Dukungan politik, koordinasi teknis, serta kesiapan administratif harus berjalan beriringan agar target pembangunan energi dapat tercapai dengan baik.
“Pembangunan sektor energi merupakan kerja bersama. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan agar percepatan pemerataan listrik benar-benar terwujud,” pungkasnya. {}













