Berita Golkar – Pemerintah Kabupaten Kendal berusaha mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kecamatan Patean, khususnya dari hasil kopi.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengungkapkan, wilayah Patean memiliki potensi kopi berkualitas bagus. Namun sayang, hal tersebut belum digarap oleh masyarakat setempat.
UMKM masyarakat Patean justru belum banyak yang melirik industri kopi. Pemerintah Kendal akan membentuk kelompok tani UMKM Kopi di Kecamatan Patean. Selain itu, kebutuhan lain seperti alat rosting dan modal juga akan dibantu. “Patean terkenal dengan kopi. Nanti akan dijual di destinasi wisata Curuksewu,” kata Dico.
Bupati menambahkan, jika nantinya revitalisasi Curuksewu selesai dikerjakan. Maka jumlah pengunjung objek wisata Curuksewu diharapkan juga ikut terkerek naik berkali-kali lipat.
Pemerintah Kabupaten Kendal juga sudah memperbaiki infrastruktur untuk menuju Curuksewu yakni di jalan Kalices-Sojomerto yang kini sudah tersambung. Jika dulu dari pusat Kota Kendal membutuhkan waktu 1,5 jam untuk sampai ke Curuksewu sekarang hanya 45 menit.
“Jika saat ini jumlah pengunjung wisata Curuksewu hanya 50 orang per hari. Nantinya jika telah selesai direvitalisasi ditargetkan minimal perhari 500-1000 orang akan datang,” kata Dico saat hadir menyalurkan bantuan air bersih di Desa Curuksewu, Patean, Kendal, kemarin.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kendal akan menjalin kerjasama dengan Baznas yang juga memiliki program pemberdayaan ekonomi. Kolaborasi tersebut untuk memberikan bantuan peningkatan ekonomi masyarakat Patean, dalam upaya pengembangan UMKM Kopi.
“Bumdes yang mengelola warga Masyarakat jadi berdampak juga pada ekonomi masyarakat, pendapatan desa meningkat, warganya sejahtera,” imbuhnya.
Hanya saja Dico berpesan kepada masyarakat jika program ini dijalankan maka warga harus semangat agar bisa mandiri dan kopi Curuksewu dapat menjadi produk unggulan Kabupaten Kendal maupun Provinsi Jawa Tengah. {sumber}