Berita Golkar – Krisis air bersih di Kabupaten Kendal semakin meluas. Saat ini ada 11 dusun yang kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih.
Hinhha pertengahan September ini ada 11 dusun di 5 desa yang masih kesulitan air bersih. Di antaranya Dusun Sendang, Robyong, Regeng, Rowosari-Desa Curugsewu; Dusun Krandengan, Kalidukuh, Kalikunal, Pulelawang-Desa Sidokumpul. Selanjutnya Dusun Jatigowok, Desa Kedungasri; Dusun Mlaten-Sumberejo; dan Dusun Pencar, Desa Gebangan.
“Krisisnya semakin meluas. Kalau informasi BMKG musim kemarau ini sampai bupan Oktober,” ungkap Kepala Pelaksana Harian BPBD Kendal Sigit Sulistyo Rabu (13/9).
Sigit melanjutkan, musim kemarau tahun ini cukup panjang dari prediksi. Informasi dari BMKG Jawa Tengah akan berlangsung hingga akhir Oktober. Sedangkan musik hujan diperkirakan terjadi mulai November. “Dan hujan lebat diperkirakan Januari sampai Februari tahun depan,” lanjutnya.
Kendati begitu, Sigit memastikan warga terdampak bisa mendapat droping air bersih. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh camat jika butuh air bersih bisa segera disampaikan ke BPBD Kendal. Dengan begitu, bantuan air bersih segera disalurkan untuk warga.
“Sampai sekarang dua mobil tangki air BPBD setiap hari masih droping terus. Kami juga gandeng PMI dan pihak swasta agar kondisi ini bisa diatasi bersama. Karena stok air bersih sudah menipis,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kendal Dico M. Ganinduto mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti permasalahan krisis air bersih.
Menurutnya titik kekeringan di Kendal tidak terlalu banyak dibanding daerah lain. Sebab itu, pihaknya mengantisipasi dengan mitigasi.
“Perlu saya laporkan juga, di Kendal ini sebenernya tidak banyak titik kekeringan. Tapi untuk air bersihnya ya lumayan. Dan Insya Allah sudah kami mitigasi dan segera diselesaikan,” ujarnya. {sumber}