Difasilitasi MQ Iswara, Polemik Komunikasi Wagub Erwan Setiawan dan Sekda Jabar Tuntas

Berita Golkar – Setelah sempat memanas dan menjadi sorotan publik, hubungan Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan dan Sekretaris Daerah (Sekda) Herman Suryatman akhirnya mencair. Keduanya bertemu dalam suasana akrab di ruang tunggu pimpinan DPRD Jabar hingga di ruang rapat paripurna, Selasa (1/7/2025).

“Sudah aman, beres,” ujar Erwan usai rapat paripurna, dikutip dari Detik.

Ia menjelaskan dirinya dan Herman telah mengadakan pertemuan tertutup pada malam sebelumnya untuk membicarakan segala persoalan yang sempat mencuat di lingkungan Pemprov Jabar.

“Tadi malam kita sudah berbicara panjang lebar dan saya sudah berikan arahan, kita bekerja sesuai dengan tupoksi. Sekarang saatnya bekerja bersama, gubernur, wakil gubernur, sekda, serta seluruh OPD di Jabar. Kita bersatu membangun Jawa Barat istimewa,” tegas Erwan.

Terkait polemik pembagian tugas yang sempat menjadi pemicu ketegangan, ia menekankan bahwa semuanya telah sesuai regulasi. Ia juga menyebut akan segera menjalin komunikasi dengan Gubernur Dedi Mulyadi. “Baru hari ini mau komunikasi dengan gubernur. Sudah clear,” ungkapnya.

Nada damai juga datang dari Sekda Herman Suryatman. Ia menyebut relasi dengan Erwan telah membaik dan bahkan keduanya sudah sempat ‘ngopi bareng’ sebagai simbol islah.

“Sudah baik-baik saja. Kita sudah komunikasi. Dinamika dalam pemerintahan sebagaimana yang pernah saya sampaikan, hal biasa. Yang paling penting kan tujuan sama, Jawa Barat Istimewa. Saatnya kita bahu membahu. Sudah ketemu, ngopi bareng,” ujar Herman.

Menanggapi isu bahwa dirinya terlalu dominan hingga dianggap melampaui wewenang wakil gubernur, Herman enggan menanggapi lebih jauh dan menyerahkan sepenuhnya kepada otoritas tertinggi di pemprov.

“Silakan ke Pak Gubernur, karena pengambil keputusan di Pemda Provinsi Jawa Barat adalah Pak Gubernur,” katanya.

Herman menegaskan bahwa dirinya tetap berada dalam rel normatif sebagai seorang sekda yang membantu kepala daerah, merumuskan kebijakan, mengoordinasikan pelaksanaan, dan melakukan evaluasi. “Kalau saya normatif aja. Dan, Pak Gubernur, Pak Wakil Gubernur adalah pimpinan. Sekali lagi, saya tegaskan, saya loyal,” ujarnya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Jabar MQ Iswara memastikan, permasalahan antara Erwan dan Herman telah diselesaikan dengan baik. Iswara menyebut, komunikasi jadi masalah yang membuat hubungan keduanya sempat memanas.

“Mereka ngobrol saja, kan teman lama sejak di Sumedang. Belakangan memang jarang komunikasi, mungkin itu yang bikin ada praduga-praduga yang kurang pas,” ungkap Iswara.

“Alhamdulillah ya tadi di ruangan saya kita ngobrol bertiga dan tidak ada apa-apa. Kita tabayun lah ya, ngobrol, dan semuanya clear,” imbuhnya.

Menurut Iswara, posisi gubernur, wakil gubernur, dan sekda merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan dalam pemerintahan provinsi. Ia menyebut ketiganya sebagai ‘tritunggal’ dalam roda birokrasi.

“Gubernur, wagub, dan sekda itu satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Semua kebijakan harus dibahas bersama karena mereka punya peran masing-masing, ada yang sebagai otorisator, ada yang donasi keuangan,” jelasnya.

Terpisah, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku telah mengatur agenda Erwan dan Herman untuk hadir dalam forum yang sama yakni paripurna DPRD Jabar. Dedi memastikan tidak ada lagi masalah antara Erwan dan Herman.

“Mereka sudah ketemu kok, tadi malam bertemu, hari ini mereka berdua saya tugaskan ke DPRD,” kata Dedi Mulyadi usai menghadiri HUT Bhayangkara di Mapolda Jabar.

Dedi mengungkapkan, Erwan dan Herman merupakan kawan lama sejak sama-sama memimpin Kabupaten Sumedang. Karena itu, Dedi santai merespons kisruh yang muncul diantara keduanya. “Mereka sudah bertemu. Mereka sudah berkawan lama sejak di Sumedang,” ujarnya.

“Ketika Pak Wagub (Erwan) jadi Wabup Sumedang, sekdanya kan Pak Herman, mereka bukan orang yang baru kenal, tapi sudah lama. Mereka bestie (sahabat), sudah bestie lama,” ungkap Dedi. {}