DPP  

Dina Hidayana: Cawapres Muda Sebagai Otokritik Terhadap Proses Regenerasi dan Sistem Politik

Berita GolkarHadir dalam acara puncak perayaan HUT Ke-59 Partai Golkar, Caleg DPR RI Partai Golkar dari Dapil Jawa Tengah V, Dina Hidayana berharap momentum ini menjadi spirit positif bagi kader untuk lebih optimis memenangkan Pemilu 2024. Dalam kesempatan ini, Dina Hidayana juga tak lupa menyampaikan doa dan harapan bagi eksistensi Partai Golkar yang lebih kokoh, solid dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Selain itu, Partai Golkar berkomitmen untuk menjadikan sektor pangan dan pertanian sebagai soko guru pembangunan nasional, sehingga ke depan menjadi petani adalah profesi membanggakan dan prospektif, tegas Dina, patriot pangan yang sejak lama terus mengikhtiarkan kedigdayaan pangan Indonesia.

“Selamat ulang tahun Partai Golkar yang ke-59, kita semua sebagai kader berharap tentunya dalam usia yang semakin matang Partai Golkar bukan hanya semakin besar, semakin menarik, semakin eksis, juga semakin sukses, sukses, dan sukses memenangkan Pemilu 2024 dst. Saatnya kita kembalikan kekuasaan ke Partai Golkar agar rakyat kita lebih harmoni dan sejahtera,” ujar Dina Hidayana saat diwawancarai redaksi Golkarpedia (07/11).

Dina Hidayana yang juga merupakan Caleg DPR RI dari Partai Golkar yang akan bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V, meliputi Kota Solo, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali ini menilai bahwa Pemilu 2024 merupakan momentum kemenangan yang telah ditunggu oleh Partai Golkar guna memegang mandat tertinggi dukungan rakyat mayoritas.

Bukan tanpa alasan Ketua Depinas SOKSI ini berpendapat demikian. Kehadiran generasi muda, seperti misalnya Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres dan kontestan muda lainnya dalam Daftar Calon Tetap Pemilu Legislatif yang telah diumumkan secara resmi oleh KPU tanggal 5 November 2023 yang lalu menurut Dina Hidayana bukan saja sekedar proses regenerasi alamiah namun sekaligus merupakan otokritik bagi sistem yang ada.

Sisi positif hadirnya para muda akan menjadi pemantik bagi antusiasme pemilih baru dan golongan masyarakat apatis yang masih melihat politik sebagai dunia yang kaku, tidak menarik dan tidak relevan untuk diperhatikan.

“Tidak ada satupun pemimpin di dunia yang sempurna, semua ada plus minusnya, yang penting untuk diperhatikan masyarakat adalah keberpihakan pada rakyat kebanyakan, kemampuan akademis dan rekam jejak yang relevan serta ide dan gagasan yang ditawarkan sebagai solusi masa depan, papar pemilik gelar Doktor Strategi Pertahanan dari Universitas Pertahanan RI ini.

Srikandi Golkar yang selalu meraih predikat cumlaude di setiap jenjang pendidikannya ini merasakan betul perbedaan ketika Partai Golkar mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres Prabowo, khususnya para relawan dan pemilih muda di Dapil Jateng V yang meliputi Kota Solo, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali.

Masyarakat telah disuguhkan alternatif calon-calon muda, relatif out of the box, dengan gaya dan pemikiran kekinian yang merepresentasi kecenderungan sifat dan karakter bonus demografi yang didominasi generasi muda atau usia produktif.

Terlepas dari kontroversi pencalonan Gibran sebagai Cawapres yang dianggap sebagian kalangan penuh dengan drama, namun sisi positifnya adalah kontestasi Pemilu 2024 nyata-nyata menjadi lebih menarik, bergairah dan meningkatkan perhatian publik bukan saja bagi kontestan tapi juga calon-calon pemilih, utamanya para apatis politik, Ujar Dina yang juga menjadi Ketua Umum Ikatan Alumni (IKATANI) Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta ini.

“Saya termasuk salah satu Caleg DPR RI yang berkontestasi di Dapil Jateng V, yang secara langsung melihat antusiasme khususnya dari teman-teman pemilih muda atas suguhan calon alternatif dan semangat ini yang harus kita optimalkan sama-sama dengan mengedepankan pertarungan ide solutif bagi kemajuan bangsa,” tegas Dina.

Secara khusus terkait pancalonan Gibran dan isu masuk Golkar, Rori Abu Zubair juga menilai seharusnya suara Partai Golkar seiring sejalan dengan pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres. Pemilih Jokowi dan Gibran saat Pilwakot dan Pencapresan sebelumnya diyakininya akan berpindah ke Partai Golkar.

“Minimal efek ekor jas ini harus dirasakan Partai Golkar di Dapil Jateng V yang notabene kampung halaman Mas Gibran dan Jokowi. Jadi saya yakin Partai Golkar akan meraih 2 bahkan bisa mendapat 3 kursi dari Dapil ini. Tinggal PR-nya bagaimana memastikan Mas Gibran menjadi faktor domino dalam mengkuningkan wilayah Jateng, selain tentunya peran Para Ketua DPD Soloraya mengkapitalisasi figur Gibran,” ungkap Rori Abu Zubair. {redaksi}