Berita Golkar – Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sadar hak asasi manusia (HAM), Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Dr. Tr. H. Agun Gunandjar Sudarsa, Bc.IP., M.Si, menggelar diskusi bertema “Implementasi Penghormatan, Perlindungan, Pemajuan, Penegakan, dan Pemenuhan HAM (P5 HAM)” di Hotel Tyara Plaza Ciamis, Senin (6/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur, di antaranya perwakilan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, Anggota DPRD Ciamis Mohamad Ijudin, Sekretaris Dinas Kominfo dan Digitalisasi (Komdigi) Ciamis, Kabid Kesbangpol Ciamis, jurnalis, serta tokoh masyarakat.
Dalam paparannya, Dr. Agun Gunandjar Sudarsa, yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi XII DPR RI, menyoroti pentingnya menempatkan hak asasi manusia dalam perspektif Pancasila di tengah arus globalisasi.
“Hak setiap individu dibatasi oleh hak individu lainnya yang dibalut dalam nilai, norma, moral, dan etika berdasarkan Pancasila,” ujarnya, dikutip dari MediaSakti.
Agun menjelaskan, HAM universal berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang, keadilan, kesetaraan, toleransi, solidaritas, kebebasan, perdamaian, dan penghormatan terhadap kehidupan. Namun, ia menilai bahwa konsep universal ini sering diselundupi kepentingan tertentu sehingga menimbulkan misinterpretasi terhadap nilai-nilai hak asasi.
Sementara itu, HAM Pancasila, kata Agun, berpijak pada nilai-nilai luhur budaya bangsa dan tidak bertentangan dengan prinsip HAM universal. Pancasila berperan penting dalam menjamin martabat manusia, keadilan sosial, toleransi, keberagaman, serta perlindungan hukum bagi seluruh warga negara.
“Setiap sila Pancasila mencerminkan hak dasar manusia, mulai dari hak beragama dan berkeyakinan, hak mendapatkan keadilan, hak berserikat, hingga hak untuk berpendapat dan memperoleh kesejahteraan,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Mohamad Ijudin menegaskan bahwa pembahasan mengenai kesadaran HAM masih jarang dilakukan, meskipun kesadaran hukum sering digaungkan.
“Kita sering bicara soal kesadaran hukum, tapi jarang menyinggung kesadaran hak asasi manusia. Padahal, hak asasi itu sangat fundamental, berkaitan langsung dengan kemanusiaan,” ujarnya.
Ia juga menekankan peran penting media dan jurnalis sebagai penyebar informasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai HAM.
“Jurnalis punya posisi strategis, menjadi pintu penghubung antara masyarakat dan pemerintah dalam menyampaikan informasi serta membangun kesadaran tentang hak asasi manusia,” tambahnya.
Sementara itu, Prita, perwakilan dari Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, menjelaskan bahwa Kementerian Hak Asasi Manusia merupakan lembaga yang relatif baru, dibentuk pada Oktober tahun lalu sebagai pengejawantahan cita-cita Presiden Prabowo Subianto.
“Kementerian HAM dibentuk untuk memperkuat ideologi Pancasila, demokrasi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Kami masih terus belajar dan memperluas koordinasi dengan berbagai pihak,” tuturnya.
Diskusi tersebut menjadi wadah penting bagi masyarakat Ciamis untuk memahami peran dan tanggung jawab bersama dalam menciptakan lingkungan yang menghormati hak asasi manusia. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal peningkatan kesadaran kolektif tentang pentingnya HAM dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. {}