Dito Ariotedjo Jadikan Eks Sekjen PSSI Ratu Tisha Sebagai Tenaga Ahli Menpora

Berita Golkar – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo menjelaskan soal jabatan anyar Ratu Tisha Destria yang kini membantu dirinya di Kemenpora.

Wanita yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI tersebut kini bertugas sebagai Tenaga Ahli Menteri Kemenpora.

Sebelumnya, Menpora Dito memperkenalkan Ratu Tisha sebagai tenaga ahli Menteri pada saat rapat perdana dengan Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara 1, Senayan, Jakarta pada Rabu lalu.

“Ya, Ratu Tisha baru saja bergabung di Kemenpora sebagai tenaga ahli Menteri dan dia akan menangani diplomasi olahraga, diaspora, dan industri olahraga,” kata Menpora Dito di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (8/11/2024), dikutip dari Warta Kota.

Lebih lanjut saat ditanya alasan menarik Ratu Tisha gabung di Kemenpora, Menpora Dito mengatakan bahwa wanita yang membawa Shin Tae-yong ke Indonesia itu punya jaringan internasional yang bagus.

Hal lainnya, pengetahuan Ratu Tisha soal olahraga juga sangat dibutuhkan Kemenpora terlebih Kemenpora juga akan membentuk Deputi Pengembangan Industri Olahraga.

“Kami lihat bagaimana kiprah Mba Tisha di olahraga yang sangat baik di jaringan internasionalnya dan juga pengetahuan tentang industri olahraga,” kata Menpora Dito.

“Jadi ini kami perlukan, saat ini kami sedang membentuk deputi pengembangan industri olahraga sehingga kami mengajak talenta terbaik olahraga memformulasikan,” pungkasnya.

Profil Ratu Tisha

Ratu Tisha Destria atau yang biasa disapa Tisha adalah perempuan pertama yang menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Wanita kelahiran Jakarta, 30 Desember 1985 ini adalah anak dari pasangan Tubagus Adhe dan Venia Maharani.

Tisha menghabiskan masa kecilnya di Jakarta. Dari usia SD hingga SMA, ia tinggal di Ibukota Jakarta. Ia termasuk anak yang pintar.

Saat masuk sekolah favorit di SMA 8, selain disibukkan dengan kegiatan akademik, Tisha mulai menggemari dunia sepakbola. Bukan sebagai pemain, tapi manajer tim bola sekolah.

Dari sanalah ia mulai merancang, menyiapkan tim sepakbola sekolah. Berkat sentuhan tangannya, tim sekolahnya mengikuti beberapa turnamen dan juara.

Ini sebuah prestasi yang membanggakan bagi sekolah SMA 8 yang saat itu sekolahnya lebih fokus pada akademik. Selain itu, saat di SMA 8, Tisha juga berkesempatan ikut program pertukaran pelajar antar budaya negara AFS di Leipzig, Jerman.

Lulus dari sekolah menengah, ia masuk jurusan matematika Institut Teknologi Bandung (ITB). Kegemarannya pada sepakbola berlanjut di kampus ini. Ia juga aktif di kegiatan olahraga pria ini.

Tisha bergabung dengan Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB), ia menjadi bagian tim manajerial tim yang berada langsung di bawah Liga Mahasiswa Jawa Barat dan Persib. Lulus kuliah tahun 2008, ia mendapatkan tawaran bekerja pada perusahan  perminyakan Schlumberger.

Kegilaannya kepada dunia bola, pada tahun yang sama ia mendirikan LabBola, sebuah usaha yang bergerak dalam bidang jasa penyedia data analisis di dunia olahrga.

Kemampuan dan pengetahuannya makin matang saat dia ikut pendidikan di badan sepakbola dunia, FIFA, pada 2013.

Tisha termasuk 28 orang yang lolos seleksi FIFA dari 6400 pendaftar dari penjuru dunia. Tisha mengikuti program Master di FIFA selama satu setengah tahun tahun.

Di sini, ia memperoleh beberapa bidang studi di antaranya Sport Humanity, Manajemen Olahraga, dan Hukum Olahraga. Ratu Tisha berhasil lulus peringkat 7 dari 28 orang.

Pada 2016, saat kompetisi sepakbola Indonesia terbekukan, Tisha bersama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), ikut menggelar ajang Indonesia Soccer Championship (ISC). Di ajang tersebut, Tisha juga menjabat sebagai Direktur Kompetisi. Acara ini berjalan sukses.

Di tengah terpilihnya Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI baru periode 2016-2020, pada 2017 Tisha mencoba mengajukan diri menjadi salah satu calon Sekjen PSSI.

Setelah memengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), wanita berumur 32 tahun ini akhirnya terpilih sekaligus sebagai wanita pertama yang menjadi sekjen sejak PSSI berdiri 87 tahun lalu.

Pendidikan

  • SDN 02 Pagi Pesanggrahan, Jakarta
  • SMP 177 Jakarta
  • SMA 8 Jakarta
  • Jurusan Matematika, Institut Teknologi Bandung (ITB), 2008
  • Program Master, FIFA 2013-2015

Karir

  • Tim Manajerial Sepakbola SMA 8, Jakarta
  • Tim Manajerial Persatuan Sepak Bola ITB, Bandung
  • Pendiri LabBola, 2008
  • Direktur Kompetisi Torabika Soccer Championships, 2016 Sekjen PSSI 2017-2020 {}