DPP  

Dituding Politisi Genit Oleh Pengamat, Ridwan Kamil Lontarkan Hak Jawab

Berita GolkarRamai soal Ridwan Kamil disebut genit berpolitik. Kabar itu pun langsung terdengar oleh Ridwan Kamil dan langsung memberikan hak jawabnya. Hak jawab itu disampaikan Kang Emil, sapaan akrabnya dalam komentar di unggahan akun Instagram VIVA.

Sebelumnya, pengamat politik Selamat Ginting menganalisa, elite partai Golkar diprediksi tengah memainkan politik ‘dua kaki’ karena menyodorkan kadernya, Ridwan Kamil sebagai cawapres ke PDI Perjuangan (PDIP).

Politik dua kaki itu, ia sebut terlihat saat groundbreaking Monumen Plaza Bung Karno di Bandung, Jawa Barat, akhir Juni lalu. Menurutnya, cara Golkar main lebih dari satu kaki pernah dilakukan saat Pilpres 2004.

Saat itu, Golkar menyodorkan Wiranto, Marwah Daud Ibrahim dan Jusuf Kalla sebagai calon kontestasi di 2004. Bagi dia, momen groundbreaking Monumen Plaza Bung Karno di Bandung dibacanya sebagai cara Golkar main dua kaki. Namun, taktik Golkar itu seperti mudah terbaca karena kegenitan RK.

“Kebetulan Ridwan Kamil pesolek politik, terlalu genit berpolitik. Karena rajin betul kegiatannya dimedsoskan,” kata Selamat dalam Indonesia Lawyers Club yang dikutip pada Selasa, 19 September 2023.

Selamat mengatakan begitu, karena cara RK singgung soal dari Bandung hendak menuju Jakarta. Hal itu ditafsirkan sebagai rencana pertemuan RK dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Dia kemudian meluncurkan kata-kata tunggu pekan depan akan ada breaking news. Maka orang akan mempersepsikan kemungkinan Ridwan Kamil entah gede rasa atau apa akan dipilih menjadi calon wakil presiden Ganjar Pranowo dari PDIP,” terang Selamat.

Ridwan Kamil pun buka suara dan menjelaskan mengenai kritik yang menyebutnya terlalu genit berpolitik. Ada tiga poin yang ia sampaikan. “Hak jawab, 1. Monument Bung Karno itu aspirasi masyarakat dengan dananya sendiri, bukan APBD. Kami hanya memfasilitasi. 2. Intensitas kegiatan via medsos, memang begitu, dari dulu sebelum jadi walikota maupun Gubernur tidak ada perubahan apa-apa. 3. Jadi, tidak jadi apapun, tidak masalah. Itu takdir Tuhan. Yang penting dimanapun isi hidup dengan penuh manfaat. Terima kasih,” ungkap Kang Emil, dikutip Selasa, 19 September 2023. {sumber}