Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah kini tengah mendorong industrialisasi fototovoltaik (PV).
Politisi Partai Golkar tersebut memandang industri ini sebagai industri yang akan menguntungkan untuk dikembangkan di Indonesia.
Terlebih lagi China sebagai salah satu eksportir PV, akan berhenti memasok ke Amerika Serikat pada 2025 mendatang. Menurut Airlangga, ini kesempatan bagi Indonesia untuk masuk dan menggantikan China.
“Indonesia sedang dorong industrialisasi Photovoltaic, karena 95 persen masih tergantung China. AS di tahun 2025 akan kurangi impor atau pelarangan dari china,” tutur Airlangga di kawasan Rasuna Said pada Rabu (11/10).
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) dalam laman resminya menyebut Indonesia merupakan salah satu negara yang potensial untuk mengembangkan industri fotovoltaik.
Industri fotovoltaik atau Sistem Energi Surya Fotovoltaik (SESF) atau secara umum dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik (PLTS Fotovoltaik).
Dengan tenaga surya, PV tentunya seiring dengan kebijakan transisi energi dari energi konvensional menjadi energi terbarukan di berbagai negara, termasuk Indonesia. {sumber}