Berita Golkar – Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda, menyatakan siap memperjuangkan 12 tuntutan mahasiswa yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia juga mengaku mendukung aksi unjuk rasa di kantor DPRD NTB, Rabu (27/8/2025) sore.
“Saya siap berjuang bersama mahasiswa. Apa yang menjadi tuntutan mahasiswa ini akan kita suarakan ke DPR,” tegas Isvie saat menemui ribuan pengunjuk rasa di halaman kantor DPRD NTB.
Dia menyebut apa yang menjadi tuntutan mahasiswa sebenarnya ada yang telah disikapi. Salah satunya penolakan skema swastanisasi pendidikan dan kenaikan biaya pendidikan perkuliahan. Isvie berkata berkomunikasi dengan Rektor Universitas Mataram (Unram) terkait biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT). Rektor Unram diklaim sudah setuju tidak ada kenaikan UKT. Hanya, di perguruan tinggi lain dia tidak bisa menggaransi.
“Ini karena saat pertemuan dengan Komisi V DPRD NTB, umumnya yang hadir malah diwakili, bukan rektornya. Ini kendalanya, tapi tetap saya akan bantu komunikasikan ulang, karena saya setuju 1.000 persen tidak boleh ada kenaikan uang kuliah,” terangnya, dikutip dari PosMerdeka.
Meski siap membubuhkan tanda tangan di hadapan pengunjuk rasa, Isvie mengaku terlambat menemui karena tengah berduka. Kakaknya meninggal dunia di kampung halaman di Selong, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Yang jelas, sebagai Ketua Umum PP IKA-Unram, dia berpihak ke mahasiswa.
“Semua aspirasi, jika menyangkut kebijakan Pemprov NTB akan saya sampaikan ke Pak Gubernur. Salah satunya soal kelanjutan lahan Mandalika. Untuk waktu, kita tunggulah kesiapan Pak Gubernur,” pintanya.
Soal kasus “dana siluman” Pokir DPRD NTB, Isvie bilang tengah disidik oleh aparat penegak hukum (APH). Karena itu, dia mengajak menyerahkan ke APH saja. “Saya enggak mau melanjutkan karena nanti dianggap melakukan intervensi,” jawabnya. {}