Berita Golkar – Rapat Paripurna pada Sidang ‘ASEAN Inter-Parliamentary Assembly’ (AIPA) ke 44 menyetujui laporan ketua Pertemuan Parlemen Muda AIPA atau ‘Young Parliamentarians of AIPA’ (YPA), Dyah Roro Esti Widya tentang resolusi memajukan keterlibatan pemuda untuk pembangunan Inklusif, transformasi ekonomi, dan partisipasi demokratis.
“Apakah ada masukan dan tanggapan terkait resolusi yang diberikan oleh YPA,” tanya Ketua DPR RI sekaligus Presiden AIPA Ke-44 Dr (H.C) Puan Maharani saat memimpin Sidang Paripurna terakhir perhelatan sidang umum forum parlemen negara-negara ASEAN yang diikuti seruan ‘setuju’ oleh delegasi dan diikuti ketuk palu tanda disahkan resolusi dari YPA yang akan diadobsi untuk kepentingan kawasan Asia Tenggara.
Sebelumnya, Ketua Pertemuan Parlemen Muda AIPA (YPA), Dyah Roro Esti Widya menyampaikan laporan hasil rapat YPA Selasa kemarin, (8/8/2023). Dalam laporannya, Dyah Roro mengatakan komisi anggota parlemen muda AIPA menghasilkan dua resolusi.
Salah satu resolusi dari YPA juga usul dari Indonesia yakni soal ‘Advancing Youth Engagement for Inclusive Development, Economic Transformation, and Democratic Participation’ atau Memajukan Keterlibatan Pemuda untuk Pembangunan Inklusif, Transformasi Ekonomi, dan Partisipasi Demokrasi.
Pertemuan Anggota Parlemen Muda AIPA (YPA) pada Sidang Umum AIPA ke-44 secara resmi mengumumkan transformasi Pertemuan Anggota Parlemen Muda AIPA (YPA) menjadi panitia tetap.
“Hal ini mencerminkan bukti komitmen yang tak tergoyahkan untuk memberdayakan kaum muda di parlemen dan sejalan dengan komitmen Statement on the Year of ASEAN Youth 2022 untuk Memperkuat Peran Pemuda dalam ASEAN Community-Building yang diadopsi pada KTT ASEAN ke-40 dan ke-41. yang komitmen memperkuat kapasitas dan peran pemuda ASEAN dalam mengatasi tantangan kontemporer dan kontingen,” katanya.
Pertemuan Anggota Parlemen Muda, Lanjut Dyah Roro mendorong Parlemen Anggota AIPA, bekerja sama dengan partai politik, untuk memberdayakan para pemimpin muda dan calon pemuda melalui program pendampingan dan peningkatan kapasitas, pengembangan kepemimpinan, dan dukungan yang ditargetkan.
“Selama proses pemilihan Anggota Parlemen Muda AIPA juga mendesak Parlemen Anggota AIPA untuk mendukung pengembangan dan implementasi program pendidikan tentang nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia di bawah konstitusi nasional masing-masing dan konvensi internasional, melalui integrasi pendidikan kewarganegaraan demokratis ke dalam kurikulum formal,” katanya.
Sebagai agen transformasi positif, Ia mengakui adanya kebutuhan mendesak untuk pemberdayaan pemuda dalam Komunitas ASEAN yang berorientasi pada masyarakat, dan semakin pentingnya kewirausahaan pemuda dalam ekonomi digital.
Pertemuan Anggota Parlemen Muda AIPA mengakui posisi dan peran krusial anggota parlemen muda dalam mengatasi tantangan kontemporer, memperkuat pemerintahan demokratis, dan mengelola untuk berkembang di dunia yang bergejolak, tidak pasti, kompleks, dan ambigu (VUCA).
“Kami mencatat bahwa kelompok usia di bawah 45 tahun lebih dari setengah populasi ASEAN, tetapi hanya diwakili oleh sebagian kecil anggota parlemen regional,” ungkapnya.
Dalam hal ini, Pertemuan tersebut merekomendasikan Parlemen Anggota AIPA untuk mendorong peningkatan perwakilan anggota parlemen muda di semua Komite Parlemen dalam 10 tahun ke depan, untuk memastikan bahwa perspektif pemuda diintegrasikan ke dalam diskusi dan keputusan kebijakan utama.
Pertemuan Anggota Parlemen Muda AIPA lebih lanjut mendorong pembentukan Kaukus atau Komite Pemuda di setiap Parlemen Anggota AIPA, yang terdiri dari anggota parlemen muda dari berbagai latar belakang politik, untuk memperkuat suara pemuda dan mendorong partisipasi aktif dalam proses legislatif dan pengambilan keputusan baik di tingkat regional maupun nasional. {sumber}