Berita Golkar – Anggota Komisi I DPRD Jabar, dari Fraksi Partai Golkar Edi Askari menyoroti kebocoran data yang sempat ramai di media sosial X atau Twitter beberapa pekan lalu.
Di mana saat itu, ada akun anonim “DigitalGhostt” yang mengklaim telah menguasai data pribadi milik 4,6 juta warga Jabar.
Dikatakan Edi Askari, jika kabar 4,6 juta data warga jabar bocor benar terjadi, maka akan sangat merugikan masyarakat Jabar.
“Jika klaim itu benar, maka akan sangat merugikan, melampaui kerugian finansial. Data yang bocor terutama mencakup informasi sensitif seperti NIK, alamat, email dan pekerjaan berpotensi disalahgunakan secara luas,” ujar Edi, Jumat (8/8/2025), dikutip dari Tribunnews.
Edi pun mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar proaktif dan melakukan audit independen atas peristiwa tersebut, meski sudah diklaim kabar itu bohong atau hoax.
“Terlepas dari asal usul data, sangat penting untuk melakukan audit forensik yang komprehensif dan independen terhadap semua sistem, termasuk integrasi pihak ketiga, basis data lama dan titik data yang dapat diakses publik,” katanya.
Rekomendasi lainnya adalah peningkatan infrastruktur keamanan siber, mencakup penerapan sistem deteksi ancaman yang canggih dan memastikan enkripsi data yang kuat serta mengimplementasikan otentikasi multi-faktor (MFA) pada semua sistem.
“Dan melakukan pengujian penetrasi serta penilaian kerentanan secara teratur,” ucapnya.
Pemerintah pun, kata dia, wajib patuh pada Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) dengan memberikan pelatihan wajib bagi semua personel pemerintah tentang praktik penanganan data yang aman dan protokol pelaporan insiden.
“Melanjutkan koordinasi erat dengan Ditsiber Polda Jabar untuk penyelidikan berkelanjutan dan identifikasi pelaku,” ucapnya.
Sebelumnya, akun media sosial X dibuat heboh dengan unggahan akun anonim “DigitalGhostt” yang mengklaim telah menguasai data pribadi milik 4,6 juta warga Jabar.
Dalam unggahannya pada 10 Juli 2025 pukul 16.33 WIB, akun DigitalGostt mempertanyakan sistem pertahanan siber di Indonesia. Dia pun menyindir lemahnya pengamanan data oleh instansi pemerintah.
“Hello Indonesian people (especially the people of West Java), could your personal data be in my possession? Where is the cyber defense? Is it asleep on a pile of money?”. “Halo masyarakat Indonesia (terutama masyarakat Jawa Barat), mungkinkah data pribadi Anda ada di tangan saya? Di mana pertahanan sibernya? Apakah ia tertidur di atas tumpukan uang?”, tulisnya dalam bahasa Inggris.
Dalam unggahan itu pun, terlihat logo resmi Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah dari Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat serta deskripsi data yang mencakup informasi sensitif antara lain alamat, nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK), email dan pekerjaan.
Akun DigitalGhostt sendiri merupakan pengguna aktif forum dark web yang memiliki sejumlah unggahan dan reputasi tinggi dalam komunitas yang biasa digunakan untuk jual beli data hasil peretasan.
Sementara dalam cuitan akun @H4ckmanac mengungkap, bahwa DigitalGhostt disebut-sebut merupakan hacker yang sama yang pernah membobol 700 ribu data individu di Kementerian Pertahanan (Kemenhan). {}