Berita Golkar – Christiany Eugenia Paruntu atau akrab disapa Tetty Paruntu merupakan satu dari tiga Kartini Partai Golkar yang menjabat sebagai panglima teritorial tingkat provinsi. Sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara, Tetty Paruntu dikenal sebagai perempuan yang anggun, cantik, cerdas, dan tegas dalam memimpin.
Kepemimpinannya teruji saat dua periode memimpin DPD I Partai Golkar Sulut dan Bupati Minahasa Selatan dua periode berturut, yakni di tahun 2010 sampai 2015 dan periode kedua di tahun 2016 sampai purna masa jabatan di tahun 2021.
Tetty yang lahir di Kota Manado, 25 September 1967 ini merupakan satu dari sedikit pemimpin daerah perempuan di wilayah Republik Indonesia. Sebagai seorang pemimpin perempuan, Tetty mampu meminggirkan stigma yang umum ada di masyarakat. Tetty adalah gambaran Kartini modern yang berwawasan dan berperadaban.
Tetty Paruntu lahir dari kalangan yang sudah berada. Dalam keluarga inti, Tetty Paruntu merupakan sulung dari tiga bersaudara, dua saudara Tetty Paruntu adalah Jacqueline Veronica dan Michaela Elsiana Paruntu. Ayah Tetty, almarhum Prof Dr Ir Jopie Paruntu MS merupakan Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat). Saat orde baru, Jopie Paruntu merupakan tokoh Golkar Sulawesi Utara.
Sementara almarhumah Jenny Y. Tumbuan, ibunda Tetty adalah mantan Pimpinan DPRD Minahasa Selatan dengan rekor keterpilihan 8 periode berturut. Beliau wafat pada 2023 silam, saat masih menjabat sebagai Ketua DPRD Minahasa Selatan periode 2019-2024. Atas segala pengabdian dan kebaikannya, kasih Tuhan menyertai Ibu Jenny Y. Tumbuan di surga.
Tak heran bila darah politisi mengalir deras dalam diri Tetty Paruntu. Ia sendiri mengawali karir politiknya sebagai anggota Pokja Golkar di tahun 1991. Meski sudah aktif di Golkar sejak tahun 1991, Tetty Paruntu baru secara praktis terlibat politik kala ia diamanahi jabatan Pengurus Kecamatan (PK) Tombasian pada tahun 2003.
Golkar benar-benar mendidik tapak karir politik Tetty Paruntu dari bawah. Tak peduli sang ibu adalah salah satu pejabat elit di Golkar Sulawesi Utara. Namun, atas tempaan kawah candradimuka Golkar, Tetty Paruntu bisa menjadi sosok seperti sekarang.
Dilihat dari latar belakang keluarga, sosok Tetty Paruntu tumbuh sebagai anak yang dididik secara berkualitas. Pendidikan dan prestasi akademis adalah hal utama bagi keluarganya. Jalur pendidikan pula yang kemudian membawa perjalanan kehidupan keluarga Paruntu sampai ke Inggris, negeri yang dikenal punya tradisi keilmuan yang sangat masyhur di dunia.
Pada tahun 1981 Tetty dan keluarganya sempat pindah ke Inggris, menemani sang ayah yang mengambil program PhD di Nottingham University. Selesai menamatkan pendidikannya di tahun 1984, Tetty dan keluarga kembali ke Manado. Sekembalinya dari Manado, ayahnya kemudian mengajar sebagai dosen di Unsrat. Berkarir sebagai akademisi hingga berhasil menjadi rektor di universitas tersebut.
Tak mau kalah dengan sang ayah, Tetty juga memiliki latar belakang pendidikan yang mentereng. Tetty menyelesaikan pendidikan di SD Budi Mulia Bogor, SMP Budi Mulia Bogor, Harry Carlton Comprehensive School, Sutton Bonington – Nottingham, Inggris. Setelah itu dia melanjutkan di Pitman College pada jurusan Manajemen Bisnis.
Di samping itu, Tetty Paruntu juga tercatat pernah menempuh pendidikan formal pada Hammersmith & West London College, mengambil jurusan Sistem Informasi Manajemen. Saat mengenyam pendidikan di kampus ini, Tetty hanyalah seorang diri di Inggris. Sementara keluarganya telah kembali ke Indonesia untuk mengikuti sang ayah yang mulai mengajar di Unsrat.
Tak mudah bagi seorang anak perempuan berada di negeri orang seorang diri bagi Tetty. Namun, berkat keberaniannya hidup di Inggris, Tetty menjadi pribadi yang lebih mandiri. Apalagi kedua orang tuanya telah mendidiknya dengan disiplin yang kuat. Hingga Tetty harus berpangku pada dirinya sendiri, ia tak terlalu kesulitan menjalankan kehidupannya.
Setelah menyelesaikan berbagai kewajiban pendidikannya, dia berkecimpung dalam tiga bidang karir sekaligus yaitu pengusaha, politisi dan pekerja sosial. Dalam dunia profesional, Tetty adalah Presiden Direktur PT Puspita Adhiniaga Indonesia (sejak 1992), Presiden Direktur PT Chandra Ekakarya Pratama (sejak 2006), dan Direktur PT Partim Indomakmur.
Sebelumnya, Tetty sempat menjadi komisaris PT Chandra Ekakarya Pratama (1999-2006) dan PT Trutama Star (2004-2009). Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di bidang distribusi, alat-alat berat, perangkat telekomunikasi, dan perkapalan. Sebagai pekerja sosial, Tetty aktif di kepengurusan sejumlah ormas maupun yayasan.
Dalam bidang sosial kemasyarakatan, kiprah Tetty Paruntu tercatat aktif dalam beberapa organisasi masyarakat antara lain Eugenia Ministry, Lions Club Jakarta, KNPI Jakarta Selatan.
Dalam jejak langkah di dunia perpolitikan yang mengantarkannya sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Sulut saat ini, nyatanya Tetty juga pernah melalui jalan panjang karir perpolitikan. Selain memulai karir politik dari tingkat kecamatan. Ia tercatat pernah menjadi anggota Pokja Infokom DPP Partai Golkar tahun 2004-2009.
Tetty juga pernah menjabat sebagai wakil bendahara DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara di periode 2010-2015. Ketua DPD II Partai Golkar Minahasa Selatan di tahun 2016. Serta menjabat sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara 2 periode sejak 2017 sampai 2020 dan 2020 sampai 2025.
Kepemimpinan yang tegas dan aspiratif pun menjadi lekat terhadap dirinya saat memimpin Minahasa Selatan. Buah dari kepemimpinan yang ditunjukkan Tetty Paruntu adalah prestasi demi prestasi.
Bupati Minsel ini memang dikenal memiliki banyak prestasi. Pada tahun 2015 misalnya, di periode pertama ia menjabat, Kementerian Pendidikan serta Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengganjarnya atas prestasi sebagai Kabupaten yang Peduli Pembangunan berwawasan lingkungan melalui SD N 2 Amurang (Sekolah Adiwiyata Nasional).
Selanjutnya Tetty Paruntu sebagai Bupati Minahasa Selatan juga berhasil meraih penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara (APN) dari pemerintah pusat sebagai daerah terbaik pertama di Sulawesi Utara dalam penilaian dokumen perencanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Minahasa Selatan tahun 2015.
Di tahun 2015 pula, Tettu Paruntu mendapat dua penghargaan bergengsi dari Presiden RI, Ir. Joko Widodo. Pertama adalah Satyalancana Pembangunan bidang Pembangunan Keluarga Berencana dan Kependudukan disematkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 1 Agustus 2015. Serta penghargaan Bintang Jasa Utama yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 Agustus 2015.
Anugerah penghargaan Bintang Jasa Utama merupakan penghormatan tertinggi yang diberikan kepada individu yang telah memberikan jasa dan kontribusi luar biasa bagi negara dan bangsa.
Tetty Paruntu juga karena keberhasilannya telah dianugerahi penghargaan sebagai Kartini Masa Kini di tahun 2017 lalu, dan hal itu yang membuat Tetty Paruntu terus menggiatkan peran perempuan, dengan mensosialisasikan pemberdayaan perempuan secara masif di lingkungan kerja Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan.
Ukiran prestasi demi prestasi terus saja ditorehkan oleh Bupati Minahasa Selatan (Minsel) DR. Christiany Eugenia Paruntu, SE, di penghujung tahun 2018, kurang lebih 5 penghargaan yang telah diterima oleh Bupati Minsel ini. Dan kini, kembali Bupati Tetty menerima penghargaan yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo karena telah memenuhi kriteria terjaminnya pelayanan kesehatan dengan asuransi kesehatan bagi masyarakat Minsel, Mei 2018 di Istana Presiden.
Bupati Minahasa Selatan, Tetty Paruntu pun menerima penghargaan Universal Health Coverage Awards (UHC Award), dengan total coverage diatas 95% dan Pemkab Minsel dalam hal Ini Bupati dinilai berhasil menjamin masyarakatnya untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat terhadap kebijakan daerah yang berpihak kepada masyarakat.
Penghargaan bergengsi lainnya yang diterima Tetty Paruntu adalah mendapatkan Satyalancana Wirakarya dari Presiden RI, Joko Widodo. Satyalancana Wirakarya merupakan tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada para warganya yang telah memberikan darma bakti yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia sehingga dapat menjadi teladan bagi orang lain.
Penghargaan yang diberikan oleh Presiden Jokowi kepada Tetty Paruntu ini tak terlepas atas sumbangsihnya terhadap bidang pertanian dan pembangunan ketahanan pangan nasional. Selama kepemimpinan Tetty Paruntu, Kabupaten Minsel menjadi salah satu daerah yang dinilai berhasil dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan, lantas menjadi lumbung beras secara nasional
Masih banyak lagi penghargaan yang diberikan oleh Tetty Paruntu selama masa kepemimpinannya sebagai Bupati Minahasa Selatan dua periode. Tak hanya penghargaan, Tetty Paruntu telah menjadi inspirasi bagi banyak perempuan di Tanah Air. Cantik, anggun, latar belakang pendidikan mentereng, hingga karir yang cemerlang membuat siapapun tertegun melihat sosok Tetty Paruntu.
Terhadap para perempuan, Tetty Paruntu juga senantiasa memperhatikan kaumnya dengan berbagai program pemberdayaan keperempuanan di Minahasa Selatan dan Sulawesi Utara. Rasanya sayang jika Sulawesi Utara tidak menjadikannya sebagai pemimpin. Figur ini penuh prestasi dan dedikasi. Tetty Paruntu, bagaimana ia menulis kembali buku kehidupannya ke depan, pantas untuk kita semua saksikan. {redaksi}