DPD 1  

Edy Pratowo Vs Fairid Naparin, Siapa Berpotensi Pimpin Partai Golkar Kalteng?

Berita GolkarPenundaan Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golongan Karya (Golkar) Kalimantan Tengah yang semula dijadwalkan 3 Agustus 2025, membuka ruang tarik-menarik politik internal partai beringin. Dua nama kini menjadi sorotan utama dalam bursa calon Ketua DPD Golkar Kalteng periode 2025–2030: Edy Pratowo dan Fairid Naparin.

Ketua DPD Golkar Kalteng, H. Ruslan AS, dalam pernyataannya pada Senin (28/7) di Palangka Raya menyampaikan bahwa penjadwalan ulang Musda sedang dalam proses, sambil menunggu arahan pusat. Namun sumber internal partai menyebut, penundaan ini tak lepas dari proses lobi politik yang cukup intens di tingkat nasional.

“Ini bukan sekadar teknis penjadwalan, ada proses komunikasi yang serius sedang berlangsung,” ujar seorang kader senior Golkar yang enggan disebutkan namanya (29/07/2025), dikutip dari KaltengPedia.

Edy Pratowo: Sosok Berpengalaman dengan Jejaring Nasional

Nama Edy Pratowo, Wakil Gubernur Kalteng saat ini, memang tidak terlalu banyak tampil di media online dalam bursa Ketua DPD Golkar Kalteng. Namun jangan salah namanya justru menguat di kalangan internal dan elite partai.

Pria kelahiran Palangka Raya, 9 Desember 1969 ini, mengawali karier politik sebagai anggota DPRD Kapuas sejak 1999, lalu dua periode menjabat Bupati Pulang Pisau, hingga kini dipercaya sebagai Wakil Gubernur Kalteng sejak 2021.

Dukungan dari tokoh nasional yang juga ketua DPP Partai Golkar seperti Bahlil Lahadalia turut memperkuat posisi Edy dalam konstentasi internal Golkar. Meskipun jarang tampil di pemberitaan, pengaruh Edy besar dibalik layar, khususnya dalam komunikasi lintas kabupaten/kota.

Fairid Naparin: Kader Muda Didukung Ormas dan DPD

Di sisi lain, Fairid Naparin, Wali Kota Palangka Raya dua periode, tampil lebih terbuka dan aktif dalam menyuarakan kesiapannya maju sebagai calon Ketua Golkar Kalteng. Ia telah mendapatkan dukungan terbuka dari enam organisasi pendiri dan didirikan Partai Golkar, seperti Soksi, Kosgoro 1957, dan MKGR Kalteng.

Lebih jauh, Fairid yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kota Palangka Raya dikabarkan telah mengantongi dukungan dari 12 DPD kabupaten/kota, yang menunjukkan kekuatan basis strukturalnya cukup signifikan.

Litbang Kaltengpedia melakukan pengukuran internal elektabilitas kedua kandidat dikalangan fungsionaris dan kader aktif Golkar se-Kalteng. Hasilnya menunjukkan:

  • Edy Pratowo: 65,5%
    Didukung karena pengalaman birokrasi dan politik yang panjang, kapasitas manajerial tingkat provinsi, serta kedekatan dengan elite pusat yang dinilai penting menghadapi Pileg 2029 dan Pilkada 2030.

  • Fairid Naparin: 34,5%
    Dikenal sebagai figur muda energik, didukung oleh kekuatan ormas dan struktur kabupaten/kota. Namun dinilai masih butuh waktu untuk memperluas pengaruh di luar Palangka Raya dan membangun jejaring ke pusat.

Siapa pun yang terpilih nantinya, Ketua DPD Golkar Kalteng akan memainkan peran kunci dalam strategi partai menghadapi Pemilu Legislatif 2029 dan Pilkada Serentak 2030.

Jika Edy Pratowo menang, Golkar diyakini akan tampil lebih solid dengan arah kebijakan terpusat dan komunikasi yang lebih efisien ke DPP. Ini bisa memperbesar peluang mempertahankan tahta Gubernur dan Wakil Gubernur serta menambah kursi DPRD di provinsi maupun pusat.

Jika Farid Naparin menang, akan ada semangat baru dalam tubuh partai. Ia dinilai bisa merangkul pemili muda dan mendongkrak citra Golkar sebagai partai yang terbuka bagi generasi baru, meskipun tantangaannya adalah memperluas dukungan lintas wilayah dan mengimbangi pengaruh pusat. {}