Berita Golkar – Anggota DPRD DKI Jakarta Farah Savira merespons program Gubernur Pramono Anung yang akan memberikan beasiswa setara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) khusus bagi warga Jakarta.
Politikus Partai Golkar itu mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi program beasiswa setara LPDP karena dapat memberikan akses bagi warga mendapat pendidikan tinggi.
“Maka dari itu memang kepedulian Pemprov DKI Jakarta terhadap warganya sendiri untuk bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi lagi, itu kami apresiasi,” kata Farah, Kamis (18/9/2025), dikutip dari Tribunnews.
Meski begitu lanjut dia, program beasiswa tersebut barus benar-benar dikontrol dan dipertanggungjawabkan secara baik. “Tapi memang, lagi-lagi, ini mau program pendidikan apapun, baik tadi KJP, KJMU, ataupun juga nanti yang kaya untuk beasiswa keluar negeri, juga harus ada pertanggung jawabannya,” terang dia.
Beasiswa LPDP merupakan program pemerintah pusat, biasanya diberikan kepada pelajar berprestasi melalui mekanisme seleksi.
Penerima LPDP banyak mengenyam pendidikan ke luar negeri, seluruh biaya pendidikan dan kebutuhan bidup dijamin melalui program tersebut.
Hal ini yang ingin ditiru Pemprov DKI Jakarta, beasiswa setara LPDP menurut Pramono ditargetkan bisa bergulir tahun depan.
“Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa mulai, kalau bisa 100 saja mahasiswa yang kami berikan LPDP dengan pola Jakarta ya, yang busa sekolah ke luar negeri,” ucapnya di BATASpace, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (13/9/2025).
Pramono menyebut, program beasiswa ini merupakan perluasan dari bantuan pendidikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang saat ini sudah berjalan.
Ia pun menyebut, program tersebut sebagai langkah strategis membangun sumber daya manusia (SDM) unggul di Jakarta, khususnya bagi anak-anak muda yang berasal dari layar belakang ekonomi kurang beruntung.
Pramono ingin, kesempatan ini menjadi pintu keluar dari lingkaran ketidakberuntungan sekaligus pembuka jalan menuju masa depan yang lebih baik.
“Saya yakin ini akan menjadi modal yang baik untuk anak-anak Jakarta, terutama bagi yang tidak beruntung, karena itu saya ingin ini diberikan bagi yang tidak beruntung,” ujarnya.
Kesempatan menimba ilmu ke luar negeri ini disebut Pramono bukan hanya untuk memperluas peluang karier, tetapi juga membentuk karakter dan pola pikir anak muda Jakarta agar lebih siap menghadapi tantangan global.
Ia meyakini, efek positif dari program ini akan meluas, tidak hanya untuk para penerima beasiswa, tetapi juga keluarga dan lingkungan mereka.
Program beasiswa ini juga diharapkan menjadi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi muda Jakarta yang berdaya saing. Pramono juga berjanji proses seleksi beasiswa dilakukan secara ketat dan transparan agar tepat sasaran.
“Selain memotong garis ketidakberuntungan, mempersiapkan SDM yang lebih baik, kemudian juga membuka wawasan bagi anak-anak itu dalam keluarganya. Jadi saya akan lakukan itu,” tuturnya. {}