Berita Golkar – Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta, Farah Savira mengusulkan agar sekolah-sekolah di Jakarta menerapkan pembelajaran muatan lokal (mulok).
Usulan ini disampaikan Farah usai dirinya bersama sejumlah anggota DPRD DKI melakukan kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Kami melihat, saat melakukan kunjungan kerja baik melalui Pansus maupun komisi ke berbagai daerah, banyak sekolah yang telah menerapkan muatan lokal. Contohnya, di DIY, siswa diajarkan bahasa Jawa sebagai pelajaran mulok,” ujar Farah kepada wartawan, Selasa (10/6/2025), dikutip dari Akurat.
Politikus Partai Golkar itu menambahkan, dalam pelaksanaan mulok tersebut, siswa juga mengenakan pakaian adat sebagai bagian dari pembelajaran. Menurut Farah, konsep serupa bisa diterapkan di sekolah-sekolah di Jakarta guna membentuk karakter pelajar yang lebih kuat.
Farah menjelaskan bahwa materi muatan lokal di Jakarta bisa mencakup berbagai tema, seperti transportasi publik, sejarah, perubahan iklim, hingga toleransi.
Anggota Komisi E itu menilai, pelajaran tersebut penting untuk membentuk karakter siswa yang khas dan relevan dengan kondisi Jakarta.
“Kalau bisa, mulai dari sekarang, dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) sudah dirancang pembelajaran muatan lokal, lengkap dengan riset dan kajiannya,” kata Farah.
“Harapannya, anak-anak yang tumbuh dan bersekolah di Jakarta punya keunggulan tersendiri yang membedakan mereka dari daerah lain,” pungkasnya. {}