Berita Golkar – Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Golkar, Farah Savira menanggapi program Manggarai Bershalawat oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung beberapa waktu lalu.
Farah menilai bahwa program itu memiliki niat baik untuk menyelesaikan persoalan tawuran dengan pendekatan budaya dan keagamaan, salah satu bentuknya itu dengan bershalawat bersama. Namun, menurutnya, program ini belum menjadi solusi nyata untuk mengatasi permasalah tawuran di Manggarai.
“Kita ini juga harus melihat dari berbagai aspek gitu. Kita juga gak melihat bahwa program ini menjadi solusi dari permasalahan tawuran yang marak terjadi di Manggarai,” ujar Farah kepada Akurat Jakarta beberapa waktu lalu.
“Makanya pengen, mungkin Manggarai Bershalawat ini adalah salah satu upaya untuk bisa mengurangi tingkat kejadian atau kasus tawuran di sana. Tapi tentu dengan berbagai aksi lainnya, itu juga harus diperkuat,” kata Farah.
“Misalkan tadi penambahan fasilitas olahraga, lalu juga mengarahkan kepada sekolah-sekolah informal untuk pemuda-pemuda ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, salah satu program juga yang sudah dilakukan oleh Pemkot maupun juga Pemerintah Kecamatan Tebet beberapa waktu lalu adalah dengan menghubungkan dengan lokal rekruter atau dengan lokal employer yang ada di situ.
Salah satunya adalah PT KAI. Di mana mereka sudah mempekerjakan beberapa pemuda yang memang sering ikut tawuran di wilayah tersebut. “Namun memang ada feedback baik, ada juga feedback yang kurang baik terhadap perilaku dari pemuda-pemuda ini,” lanjutnya.
Maka dari itu, kata Farah, pihaknya juga harus melihat akar permasalahannya, apa yang mendesak sering terjadinya aksi tawuran di daerah tersebut.
“Apakah ini balik lagi ke isu sosial atau isu keluarga, apakah mereka tidak mendapatkan perhatian yang khusus dari orang tuanya, pembiaran dari orang tua maupun keluarga, dan lain-lainnya. Bisa juga ada indikasi bahwa bisa ada distribusi atau penjualan narkoba. Nah, itu juga kita harus berantas-tuntas,” jelasnya. {}