Berita Golkar – Di tengah perjuangan panjang para guru honorer dan ASN PPPK untuk memperoleh kepastian status serta kesejahteraan yang layak, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Ferdiansyah, menyampaikan sebuah ajakan sederhana namun penuh makna.
Bukan ajakan demonstrasi atau petisi daring, melainkan hanya satu permintaan: agar 3 juta guru di Indonesia meluangkan waktu untuk menyimak rapat-rapat Komisi X DPR RI yang disiarkan langsung di kanal YouTube atau TV Parlemen, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan guru.
Menurut Ferdiansyah, partisipasi nyata para guru di ruang digital menjadi bukti konkret dalam memperkuat posisi DPR saat memperjuangkan kepentingan tenaga pendidik di hadapan pemerintah.
“Kami terus memperjuangkan nasib guru. Tapi kami juga butuh bukti dukungan. Minimal, tonton live streaming rapat kami soal guru. Kalau bisa, like dan subscribe juga,” ujarnya dalam forum resmi, dikutip dari AyoBandung.
Ironisnya, meski ada lebih dari 3 juta guru di seluruh Indonesia, jumlah penonton rapat-rapat DPR yang membahas masalah guru sangat minim.
Sebagai contoh, video rapat bertajuk “KOMISI X DPR RI RDPU DENGAN IKATAN PENDIDIK NUSANTARA DAN PB PGRI” di kanal YouTube DPR RI hingga kini hanya ditonton sekitar 13 ribu kali.
Dukungan Digital Jadi Senjata Perjuangan
Bagi Ferdiansyah, rendahnya kehadiran guru di ruang digital dapat menjadi celah yang melemahkan daya tawar DPR dalam dialog dengan pihak eksekutif.
“Kami ingin bisa berkata pada pemerintah: lihat, guru serius memperjuangkan nasib mereka. Tapi bagaimana kalau buktinya tidak ada? Dukungan itu penting,” ungkapnya.
Karena itu, ia mengajak organisasi guru seperti PGRI dan Ikatan Pendidik Nusantara (IPN) untuk menggerakkan para guru memanfaatkan media digital sebagai alat perjuangan dan pembuktian kepedulian.
Seruan Tulus untuk Para Guru: Satu Klik Bisa Jadi Bukti Cinta Profesi
Di akhir pernyataannya, Ferdiansyah menyampaikan ajakan menyentuh bagi seluruh pendidik:
“Kalau ingin perubahan, ayo tunjukkan! Jangan hanya berharap. Kami butuh dorongan moral dari 3 juta guru. Jangan diam. Tonton, dukung, dan buktikan kalian peduli!”
Perjuangan Butuh Suara Guru Sendiri
Perjuangan menuntut keadilan bagi guru tak cukup hanya di meja parlemen. Keterlibatan para guru secara aktif, bahkan melalui tindakan sederhana seperti menonton rapat secara online, bisa menjadi kekuatan besar.
Di era digital ini, satu klik bukan sekadar tindakan sepeleāia bisa menjadi alat perjuangan yang memperkuat suara kolektif. Karena dalam realitas saat ini, satu tampilan bisa mengubah arah kebijakan. {}