Berita Golkar – Ketua Panitia Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut) Feryando Lamaluta mengunjungi Kantor Tribun Manado di Jalan AA Maramis, Kairagi Dua, Mapanget, Manado, Kamis (19/6/2025).
Kedatangan Feryando untuk menjadi bintang tamu dalam podcast Tribun Manado. Ia berbicara terkait persiapan Musda dan pemilihan ketua baru Golkar Sulut.
Berikut petikan wawancara tanya jawab yang dipadu oleh Pemimpin Redaksi Tribun Manado Jumadi Mappanganro.
Host: Bagaimana persiapan Musda Golkar Sulut?
Musda Golkar Sulawesi Utara 2025 yang ke 11 siap untuk dilaksanakan. Karena panitianya sudah terbentuk, surat menyuratnya juga sudah siap. Kami sudah meminta jadwal kepada DPP Partai Golkar untuk memberikan jadwal.
Host: Sebenarnya kapan harusnya terlaksana Musda Golkar ini?
Juklak Partai Golkar tentang musda mengatur bahwa pelaksanaan musda di provinsi itu sampai dengan 31 Desember 2025. 31 Desember 2025 waktu yang telah ditentukan oleh DPP Partai Golkar.
Jadi ketika ditentukan seperti itu interval waktu ini kita menyiapkan tanggalnya, kita menyiapkan waktunya DPP menentukan kita siap untuk melaksanakan agenda Musda Partai Golkar Sulawesi Utara.
Host: Sudah ada ancang-ancang daerah mana yang akan ditunjuk sebagai daerah pelaksana?
Kita siapkan kota Manado untuk tempat pelaksanaan Musda Partai Golkar Sulawesi Utara. Karena Manado ini cukup representatif dari berbagai sisi hotelnya dan lainnya.
Host: Pak Yoyo kalau berdasarkan SK ibu ketua CEP itu berakhir masanya April 2025 apakan ada Plt atau?
Bulan Januari kemarin sudah ada surat edaran dari DPP Partai Golkar bahwa seluruh provinsi yang selesai masa waktunya diperpanjang sampai dengan pelaksanaan Musda dan ini sudah sejak Januari kemarin disampaikan.
Jadi tidak akan ada yang plt dan lain lain, karena memang DPP sudah menginstruksikan dan sudah memperpanjang surat edarannya.
Host: Baik kalau memang sampai 31 Desember itu kan batas terakhir, panitia di sini itu merancang kapan sebenarnya?
Sebenarnya kami sudah minta jadwal itu sejak Februari, mekanisme partai itu disiapkan bahwa sudah menentukan panitia, panitia sudah bekerja awal.
Panitia sudah mengirimkan surat ke DPP untuk minta jadwalnya, jadwalnya itu sampai saat ini kita belum dapat karena antri.
Ya panjanglah antrinya karena dari 38 provinsi yang siap melaksanakan musda dan harus melaksanakan musda, seingat saya baru 4 provisi.
Host: Salah satu hajatan musda itu yang paling orang selalu tunggu-tunggu adalah pemilihan ketua, sejauh ini apakah panitia yang sudah menerima daftar calon-calon ketua?
Sesuai juklak itu bahwa ketika sudah tiba pada tanggal musda panitia tentu menyiapkan berbagai hal, termasuk menerima pendaftaran itu. Ada kiranya kalau misalnya tanggal 10, kita bukalah tanggal 7 pendaftaran untuk diverifikasi.
Selanjutnya hasil verifikasi itu disampaikan dalam formusda bahwa nama-nama ini. Nah, mekanisme organisasi itu sejumlah juklaknya juga jelas bahwa jika ingin jadi calon minimal diusung 30 persen suara DPD.
Berarti di Sulawesi Utara kalau ada 15 berarti harus ada DPD dan 5 ini harus mengusung tertulis dan itu tentu diverifikasi, jika tidak ada yang mencapai 30 persen dan hanya ada satu calon yang sudah 50 maka calon ini akan di teruskan sebagai bakal calon dan ketua tim formatur.
Dalam sebuah mekanisme semuanya sesuai mekanisme tidak ada kita langgar yang tidak ada mekanismenya, apalagi Jakarta khususnya DPP tentu akan memimpin musda yang ada di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Utara.
Tidak mungkin juga mereka akan melanggar yang mereka sudah tetapkan.
Host: Pak Yoyo inji lagi sempat jadi perbincangan di media sosial dan itu juga dikalangan wartawan, sebenarnya ibu CEP masih mau maju atau bagaimana?
Yang saya tahu beliau berkeinginan untuk maju tentu harus didukung oleh suara di 30 persen dan melihat selama ini yang ada adalah dukungan ke beliau cukup signifikan selama ini.
Host: Dapat informasi ada 11 DPD yang memberikan dukungan ke ibu CEP?
Teman teman Ketua DPD yang menggagas ini bahwa ayo kita silaturahmi dengan ibu. Ketika kita jalan ke Jakarta dan silaturahmi dengan ibu, teman teman ini menyampaikan bahwa ibu harus maju, dan respon ibu kalau kalian dukung tentu saya siap maju untuk kebesaran Partai Golkar ke depan, semuanya sesuai mekanisme.
Host: Ada selentingan beredar bahwa ibu CEP sudah 2 periode sementara aturannya untuk menjadi ketua itu maksimal hanya 2 periode
Saya jelaskan ya bahwa ibu CEP periode 1 beliau, adalah menggantikan almarhum Stevanus Vreeke Runtu dalam sebuah proses Musdalub.
Musdalub periode 1 itu tanggal 29 Oktober 2017, selanjutnya musda ke 10 itu dilaksanakan tanggal 10 Februari 2020 jika dihitung waktu ini, maka waktu ini hanya 2 tahun 4 bulan melanjutkan kepemimpinan pak almarhum Stevanus Vreeke untuk yang yang pertama.
Apakah itu sudah disebut satu periode? Tidak harus seperti itu menurut saya karena asumsinya beliau itu hanya 2 tahun 4 bulan.
Dikatakan dalam dalam aturan 2 tahun yang dimaksud dengan satu periode minimal kan 2 tahun setengah 2 tahun 6 bulan. Periode 1 itu SKnya tertanggal 14 November, seingat saya karena saya waktu itu ketua penyelenggara juga untuk Musdalub itu.
Musda berikutnya tanggal 10 Februari 2020, dan SKnya tertanggal 14 April 2020. Ini kan soal interpretasi aturannya mengatakan tidak aturannya mengatakan tidak.
Nah kalau teman-teman mengatakan sudah 2 periode saya tidak tahu harus melihat dari sudut pandang mana menyatakan itu karena aturannya memang seperti itu.
Belum 2 periode, tapi semuanya tergantung orang melihat dari sudut pandang apa, tapi aturannya seperti itu bahwa periode 1 itu beliau hanya melanjutkan.
Host: Apakan ada penjelasan dari Pusat?
Sampai saat ini tidak ada penjelasan dari Jakarta. Karena Jakarta kita kan sudah menyurat bahwa minta jadwal Jakarta juga memberi belum memberikan jadwal kalau penjelasan resmi, tentu mereka akan menyatakan dalam sebuah surat bahwa ini sudah 2 periode.
Tetapi sampai saat ini DPD Partai Golkar Sulawesi Utara belum menerima surat apapun dari DPP terkait proses pelaksanaan musda, baik itu jadwal maupun pemberitahuan kepada beliau. Tentu etikanya, tentu Jakarta akan memberitahukan kepada beliau, tapi sampai saat tidak ada.
Host: Kalau kita melihat perjalanan Golkar. Golkar kan termasuk partai sangat besar di Sulawesi Utara ini. Beredar juga sejak ibu CEP jadi pemimpin dari sisi jumlah kursi di parlemen dan dari sisi kepala daerah itu menurun bagimana tanggapannya?
Saya sebagai Wakil Ketua organisasi tentu melihat ini dari perspektif berbeda, kita tahu bersama bahwa selama 10 tahun terakhir Sulawesi Utara dipimpin sekali lagi terima kasih dan maaf tanpa bermaksud menjustifikasi atau apa namanya dipimpin oleh partai politik yang lain pemimpinnya dan pemimpin partai politik yang lain itu adalah sebuah hal yang kita tahu bersama beliau itu adalah pemimpin di Jakarta dan tentu ingin terus tetapi dalam hal seperti ini, kita tetap mampu untuk konsisten.
Kita tetap support teman-teman untuk di Kabupaten kota ibu ketua membantu secara maksimal. Untuk proses Pilkada dan seluruh calon kita ada, bukan tidak ada tapi soal keberuntungan. Kita tidak bisa langsung bilang bahwa ini calon jago betul.
Calon kita adalah calon yang hebat, calon yang kuat, tetapi ketika proses perjalanan tidak maksimal. Apakah kita harus menyalahkan kepada satu orang kan tidak itu, ini adalah sebuah kolektif kita bersama sama membangun supaya partai ini boleh dapat, tetapi kalau faktanya harus seperti itu, kita akan bilang seperti apa?
Dan ini terjadi di banyak tempat bahwa hal yang sangat wajarlah, tetapi kita tetap dalam proses rekrutmen dalam proses mengusung calon segala hal kita maksimalkan sesuai mekanisme partai.
Host: Apa harapannya sebagai ketua panitia di Musda Golkar Sulut?
Musda ini kita ingin melahirkan seorang pemimpin yang ke depan nanti tentu akan mampu membawa Golkar lebih baik.
Soal siapa beliau bisa dilihat dalam media sosial dalam platform apapun bahwa orang ini mampu berbuat untuk Golkar kan sudah teruji sudah terlihat dan sudah banyak yang dilakukan oleh ibu CEP saya bukan membela ibu tetapi sebagai Wakil Ketua ketika ketua saya maju tentu harus kita support bersama sama.
Karena beliau juga kan mampu membuat sebuah gerakan gerakan yang baik tentu. Soal ada cerita kiri cerita kanan bahwa ya dalam sebuah kompetisi yang kompetisi, hal yang biasa itu dan ibu menyatakan bahwa beliau ingin terus membangun Golkar di Sulawesi Utara. {}